UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Para Uskup Taiwan Mengundang Paus Fransiskus

Mei 17, 2018

Para Uskup Taiwan Mengundang Paus Fransiskus

Uskup Agung Paul Richard Gallagher (kelima dari kanan), sekretaris Hubungan Antara Bangsa Vatikan, Uskup Agung Taipe Mgr Hung Shan-chuan dan Matthew Lee, Duta Besar Taiwan untuk Vatikan (kanan).

Tujuh uskup Taiwan yang mengunjungi Roma telah mengundang Paus Fransiskus untuk melakukan kunjungan pertama yang bersejarah ke Taiwan pada Maret tahun depan.

Uskup Agung  Taipei Mgr John Hung Shan-chuan, ibukota Taiwan, mengatakan dia suka “memimpikan yang mustahil.”

Uskup Agung Hung, dalam sebuah resepsi pada 10 Mei yang diadakan di kedutaan Taiwan untuk Takhta Suci, diceritakan membuat lelucuan dengan memprediksi bahwa kedutaan akan “hilang” pada  Maret tahun depan.

Dia merujuk pada laporan berita bahwa Cina  dan Takhta Suci setuju menjalin hubungan diplomatik.

Itu terjadi di tengah spekulasi kesepakatan antara Takhta Suci dan Beijing akan segera dicapai tentang  pengangkatan  uskup, membuka jalan bagi Takhta Suci mengalihkan pengakuan dari Taiwan ke Cina.

Namun, Uskup Agung Hung mencatat bahwa hal ini tidak terjadi karena “diketahui bahwa hubungan antara Taiwan dan Vatikan penuh dengan rumor.”

Seorang juru bicara Vatikan mengatakan pada malam Kamis Putih bahwa tidak ada kesepakatan yang akan segera terjadi.

Sementara itu, tujuh uskup Taiwan melaporkan kepada Vatikan perkembangan keadaan keuskupan mereka, sesuatu yang umumnya terjadi setiap lima tahun.

Terakhir kali para uskup Taiwan mengunjungi Vatikan pada  Desember 2008 pada masa  Paus Benediktus XVI.

Uskup Agung Hung, ketika bertemu dengan Paus Fransiskus mengatakan dia secara resmi mengundang Paus ke Taiwan untuk menghadiri Kongres Ekaristi yang akan diselenggarakan di Taiwan pada Maret mendatang.

Dan bahkan jika Paus tidak dapat mengunjungi Taiwan secara khusus, uskup agung berharap dia setidaknya akan transit di Taiwan selama beberapa jam karena belum ada Paus yang sebelumnya mendarat di sana.

“Paus peduli pada orang yang kurang beruntung,” kata Uskup Agung Hung.

Taiwan telah “terbebani” dalam komunitas internasional selama beberapa dekade dengan diperlakukan sebagai bagian dari Cina dan tidak diizinkan  berpartisipasi dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Masyarakat Taiwan merasa seperti anak yatim internasional,” tambah Uskup Agung Hung.

Uskup Han Yingjin dari Keuskupan Snyuan di provinsi Shaanxi China, yang diakui oleh Vatikan dan Cina, mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa Paus yang bertemu dengan para uskup Taiwan akan memiliki dampak.

Dia berpikir bahwa Vatikan akan mempertimbangkan pendapat mereka bersama dengan beberapa pandangan dari pemerintah Taiwan.

Namun, dia yakin bahwa peralihan final pengakuan diplomatik oleh Takhta Suci tidak dapat dihindarkan.

Uskup Agung Paul Richard Gallagher, Sekretaris Hubungan Antara Bangsa, posisi tertinggi ketiga di Vatikan, mengatakan kepada upacara penyambutan di kedutaan bahwa dia berharap para uskup akan kembali ke Taiwan dengan keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi setelah bertemu paus.

Taiwan memiliki kurang dari 300.000 umat Katolik, hanya dua persen dari populasi.

Vatikan adalah satu dari 19 negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi