UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Imam dan Aktivis HAM Dilarang Meninggalkan Vietnam

Mei 18, 2018

Imam dan Aktivis HAM Dilarang Meninggalkan Vietnam

Pastor Joseph Dinh Huu Thoai berdiri di sebuah jalan raya perbatasan antara Vietnam dan Laos pada 14 Mei.

Seorang  perempuan  Katolik yang juga Aktivis HAM dan seorang imam menuduh pemerintah Vietnam berusaha menghalangi mereka melakukan perjalanan ke luar negeri.

Pada 16 Mei, Maria Do Thi Minh Hanh, ketua  Masyarakat Sipil, Gerakan Buruh Vietnam dihentikan di Bandara Internasional Tan Son Nhat di Kota Ho Chi Minh, di mana ia berencana terbang ke Jerman untuk mengunjungi ibunya.

Hanh, 33, mengatakan dalam sebuah video yang diposting di Facebook bahwa pejabat di bandara mengatakan kepadanya bahwa dia tidak diizinkan meninggalkan negara itu demi alasan “keamanan nasional”.

Dia mengatakan dia menulis di dokumen resmi bahwa “Saya jelas kehilangan hak saya untuk kebebasan bepergian.”

Namun, para pejabat keamanan mengatakan dokumen dengan keluhan itu tidak diterima.

Aktivis itu mengatakan pihak berwenang Vietnam sebelumnya telah berjanji kepada para pejabat Jerman bahwa mereka akan mengizinkan dia  pergi ke luar negeri. Dia kemudian dapat melakukan perjalanan ke negara tetangga Kamboja.

“Pemerintah menipu pemerintah Jerman dan saya ketika mereka mengizinkan saya pergi ke Kamboja, tetapi sekarang melarang saya bepergian ke Jerman,” katanya.

Dia merasa malu dengan perlakuan pemerintah Vietnam yang tidak bisa diterima, kata Hanh.

Halangan yang terakhir ini  adalah yang keempat terhadapnya dalam tiga tahun terakhir.

Aktivis serikat buruh itu ditangkap karena “mengganggu keamanan”  tahun 2010. Dia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara, namun dibebaskan  tahun 2014.

Tahun ini, Departemen Luar Negeri AS mengakui dia sebagai pahlawan HAM  atas usahanya  mempromosikan HAMa dan pekerja di Vietnam.

Pada  14 Mei, Pastor Joseph Dinh Huu Thoai dihentikan oleh petugas militer di perbatasan darat dengan Laos ketika dia bermaksud pergi ke Amerika Serikat untuk mengunjungi kerabat dan teman-temannya.

Dalam rekaman audio yang diposting di Facebook, Pastor Thoai meminta petugas  menjelaskan mengapa dia dilarang meninggalkan negara itu. Para petugas menyatakan bahwa mereka bertindak atas perintah atasan mereka.

Imam itu mengatakan dia tidak melanggar hukum apa pun dan tidak tunduk pada perintah larangan polisi. November lalu, dia bisa bepergian keluar dari Vietnam.

Pastor Thoai menuduh pemerintah mengambil kebebasan bepergian warga negara dan melanggar hukum dengan mengganggu kegiatan kelompok independen.

Pastor Thoai secara rutin berbicara menentang pelanggaran HAM dan  kebebasan beragama. Dan dia aktif dalam mendukung mantan tentara Vietnam Selatan yang hidup dalam kemiskinan ekstrim sejak Perang Vietnam berakhir pada 1975.

Tahun 2011, imam itu juga dilarang pergi ke Kamboja. Sejak Juni 2017, sudah tiga imam Redemptoris (CSsR) dilarang bepergian ke luar negeri.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi