UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Imam Pakistan Janji Keajaiban dari Musik

Juli 2, 2018

Imam Pakistan Janji Keajaiban dari Musik

Pastor James Shamaun memberikan pelayanan rohani di katedral Lahore, Pakistan. (Foto: Kamran Chaudhry/ucanews.com)

Dengar, dan kamu akan menerima (keajaiban – atau setidaknya CD gratis).

Menawarkan sesuatu tanpa garansi sudah menjadi pokok pemasaran penjualan secara online, tetapi menggantungkannya sebagai janji kepada umat paroki yang gagal mengalami “keajaiban” setelah mendengarkan musik Gereja harus menjadi sesuatu untuk buku rekor.

Namun itu adalah apa yang Pastor  James Shamaun, yang telah memperoleh pengikut untuk pelayanan kebangunan rohani  yang diadaken oleh Pantekosta atau Karismatik  dalam mengakhiri Misa di Paroki Santa Maria di Jamke Cheema, sebuah kota pedesaan Punjab di Pakistan pada 17 Juni.

Tanpa bisa mengetahui jawabannya – kecuali secara intuitif atau mungkin melalui ilham ilahi – ia mengumumkan jumlah pasti orang yang menderita penyakit selama pelayanannya yang penuh kegembiraan.

“Jika Anda tidak sembuh, kembalikan CD-nya,” kata orangtua itu, yang telah berusia 61 tahun, yaang sangat paham media sosial kepada hadirin  yang terpesona di hadapannya.

Pastor Shamaun – yang namanya terdengar menakutkan mirip “shaman” (dukun) – berada di barisan depan menjaga tradisi Karismatik tetap hidup di Pakistan hari ini.

Dia mengklaim bahwa ratusan keajaiban telah dihasilkan dari khotbah-khotbahnya yang terinspirasi musik.

Misinya, yang telah dipilihnya untuk dilakukan, adalah untuk menjaga semangat gerakan kebangkitan Karismatik yang didukung oleh Vatikan, yang menguat di negara Islam itu, yang sedang berjuang secara ekonomi dan setelah peringkat kreditnya diturunkan oleh Moodi pada 20 Juni dari “stabil “menjadi” negatif “di tengah kekhawatiran risiko likuiditas pemerintah.

Berbekal harmonium dan tim yang terdiri lebih dari 20 relawan pendoa, imam itu melakukan perjalanan panjang di seluruh negeri itu atas undangan Gereja Katolik dan Protestan untuk menyebarkan injil dan menyuburkan iman umat paroki dengan Roh Kudus.

Kelompok itu melihat hari puasa sebagai bagian dari persiapan untuk festival musik dan mukjizat yang akan datang, dan setiap kebaktian berakhir dengan serangkaian kesaksian dari para devosan yang mengaku telah merasakan tangan Tuhan.

“Doa penyembuhan terpendek berlangsung sekitar empat jam,” kata Pastor Shamaun kepada ucanews.com.

“Gereja Katolik kehilangan umat (di Pakistan) karena Gereja-gereja lain lebih fokus pada ibadat penyembuhan. Kami jarang memberi orang kesempatan untuk mengalami ekstase spiritual,” katanya.

Pastor Paroki Santo Thomas di Wah Cantonment, sebuah kota militer di provinsi Punjab, sudah mengaransmen musik sebelum Pastor Shamaun ditahbiskan  tahun 1987.

Dari Punjabi Tappay yang bertemakan Kristen (bait kehidupan sehari-hari) hingga berkat agama, ia telah menulis dan menyusun lagu-lagu pujian dan menampilkannya pada hari Jumat pertama setiap bulan pada perayaan yang dapat berlangsung sepanjang malam di sebuah gereja di Rawalpindi.

“Setiap orang harus membawa minyak dan air dan menuliskan doa permohonannya di selembar kertas ketika mereka datang dan bergabung dalam acara doa kami,” katanya, seraya menambahkan  sebuah iklan untuk khotbahnya, yang ditampilkan di Facebook dan biasanya menarik dan dilihat sekitar 300 orang.

“Sejak 2013 banyak uskup di Pakistan mulai menyampaikan doa Karismatik di keuskupan mereka,” katanya. “Tapi sayangnya banyak dari momentum itu telah mereda.”

 

Keajaiban manusia

Asistennya melakukan tur bulanan di berbagai paroki untuk membagikan CD musiknya secara gratis. Setiap koordinator juga membawa rekaman video di handphone dari salah satu doa sepanjang malamnya yang lebih legendaris yang terjadi pada Februari 2014.

“Kami sedang menyanyikan pujian bersama-sama ketika dinding di belakang altar mulai dirembesi oleh air sekitar jam 2 pagi,” kenang Perwaiz Rehmat, salah satu koordinator Gereja Santo Thomas.

“Segera terpal plastik yang menaungi altar ditutupi lapisan kelembaban. Fenomena ini berlanjut sampai jam 5 pagi,” tambah Rehmat, yang juga bekerja di Air Weapons Complex, salah satu pabrikan persenjataan udara Pakistan.

Seorang pendevosi sangat terpikat dengan khotbah sang imam sehingga dia menamai putra keduanya sama dengan nama  Pastor Shamaun.

“Setelah kelahiran putra pertama saya pada tahun 1998, para dokter mengatakan kepada saya bahwa saya tidak dapat melahirkan lagi,” katanya.

“Orang-orang menyarankan agar kami mengunjungi Babajis (sebutan kehormatan di India yang berarti “ayah”, tetapi digunakan untuk merujuk ke mistikus Muslim] tetapi kami mengabaikan saran mereka dan terus berdoa di gereja kami,” katanya.

“Tahun 2012 kami menghadiri kebaktian satu hari oleh Pastor Shamaun, yang berkunjung dari Peshawar,” kata Rehmat, mengacu pada ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa di utara.

“Selama perayaan doa itu dia mengumumkan bahwa dua pasangan sangat menginginkan seorang anak. Pada saat itu kami mulai berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan devosi yang lebih besar,” tambahnya.

“Dua bulan kemudian para dokter memberi tahu saya bahwa istri saya hamil. Tuhan telah mendengar permohonan kami.”

Mendiang Uskup Andrew Francis dari Multan mendirikan gerakan Karismatik di Pakistan dengan nama Sara Gharana di akhir tahun 80-an.

“Gharana” berasal dari kata Hindi “ghar,” yang berasal dari bahasa Sansekerta untuk “griha” atau rumah. Ini sering mengacu pada tempat di mana ideologi musik berasal.

Uskup lain yang telah meninggal, Anthony Lobo dari Islamabad-Rawalpindi, menunjuk Uskup Fransiskus sebagai direktur spiritual Pembaruan Karismatik Katolik beberapa tahun lalu.

Layanannya sekarang berada di antara gerakan awam paling populer dari semua denominasi di Pakistan, yang mencatat 2,5 juta orang Kristen atau 1,6 persen dari populasi pada tahun 2005 – dengan Katolik dan Protestan seimbang.

Pastor Inayat Bernard, rektor Katedral Hati Kudus di Lahore, meluncurkan album ke-72 Pastor Shamaun pada 15 Mei selama Misa yang sangat meriah. Album ini berjudul Aab-e Hayat (Air Kehidupan Abadi), “Tidak setiap imam dapat melakukan mukjizat. Setiap orang dari kita memiliki karunia kita sendiri,” kata mantan rektor Seminari menengah Keuskupan Agung Lahore itu.

“Kami berharap musisi ahli ini (Pastor Shamaun) yang terbaik untuk visinya akhirnya bisa menyusun  albumnya yang ke-100 ,” katanya.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi