UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Gereja ​​Katolik Myanmar Bantu Korban Banjir

Juli 31, 2018

Gereja ​​Katolik Myanmar Bantu Korban Banjir

Seorang pria memikul seorang anak melewati banjir di daerah Bago, sekitar 68 km dari Yangon pada 29 Juli. (Foto: Ye Aung Thu/AFP)

Gereja Katolik di Myanmar telah meningkatkan penyediaan bantuan darurat untuk para korban banjir bandang.

Sosial Solidaritas Karuna Myanmar  (KMSS) – nama Caritas Myanmar – mengatakan mendistribusikan bantuan di wilayah Kayin, Bago, dan Tanintharyi timur.

Pastor Paul Thar San, direktur Karuna di Hpa-an, ibukota Negara Bagian Kayin, mengatakan 100 karung beras telah diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir di daerah itu.

Imam itu telah meminta kantor pusat Karuna di Kota Yangon untuk menyediakan lebih banyak bantuan darurat.

Dia mengatakan beberapa daerah yang sampai saat ini belum dapat dijangkau oleh relawan sangat membutuhkan makanan.

“Kami membuat banyak asesmen dan kemudian mengirimkan bantuan ke daerah-daerah lain yang terkena dampak,” kata Pastor Thar San kepada ucanews.com.

Negara Bagian Kayin telah dihantam angin monsoon yang kuat dan hujan lebat sejak minggu ketiga bulan Juli, menyebabkan sungai meluap.

Setidaknya lima orang telah tewas dan lebih dari 100.000 orang telah mengungsi akibat banjir yang meluas, menurut departemen manajemen bencana.

Pastor Hubert Myo Thant Oo, direktur Karuna di Mawlamyine selatan-timur, kota terbesar keempat Myanmar, mengatakan bahwa stafnya telah pergi ke Kota Palaw yang terkena dampak buruk dan membagikan 232 karung beras di lima desa.

“Kami telah menggunakan dana  Prapaskah kami untuk tanggap darurat. Dan kami berencana  menyediakan material untuk rekonstruksi 33 rumah yang hancur,” kata Pastor Myo Thant Oo kepada ucanews.com.

Sebanyak 200 rumah lainnya mengalami kerusakan karena banjir di desa-desa di mana etnis Kayin Baptists,  umat Buddha dan Katolik tinggal  bersama.

Imam itu mengatakan kelima desa itu sebelumnya tidak mengalami banjir yang menyebabkan kerusakan namun hutan yang gundul akibat penebangan liar telah membuat situasi menjadi lebih buruk.

Wilayah kota Palaw berada di bawah kendali Karen National Union (KNU) yang menandatangani perjanjian gencatan senjata bilateral dengan pemerintah tahun 2012.

Pastor Joseph Mg Win, direktur Karuna di Yangon, mengatakan 30 anggota timnya dikirim ke-21 desa yang terkena dampak di wilayah Bago untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan.

Pada 29 Juli, Komite Manajemen Bencana Nasional mendesak orang yang tinggal di dekat bantaran sungai dan di daerah dataran rendah untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.

Myanmar setiap tahun menderita dampak hujan monsun dengan lebih dari 100 orang meninggal tahun 2015 akibat banjir.

Pada Mei 2008, Topan Nargis menghancurkan Delta Irrawaddy di Myanmar, menewaskan sekitar 140.000 orang.

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi