UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Mgr Mandagi: Pesparani Sebagai ‘Altar Perdamaian dan Kerukunan’

Oktober 27, 2018

Mgr Mandagi: Pesparani Sebagai ‘Altar Perdamaian dan Kerukunan’

George William Timorason, pembuat Piala Presiden dan Piala Juara Umum Pesparani Katolik Nasional I, berfoto dengan kedua piala yang dibuatnya pada 27 Oktober. (Foto: Katharina R. Lestari/ucanews.com)

Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC menegaskan bahwa Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I yang mulai digelar pada Sabtu (27/10) di Ambon, ibukota Propinsi Maluku, merupakan “altar perdamaian dan kerukunan.”

“Jadi Pesparani ini merupakan sebuah pewartaan betapa penting kerukunan antar-umat beragama. Jangan jadikan agama (sebagai) sumber pertentangan, tetapi agama (sebagai) sumber perdamaian. Dan ini akan dinyatakan oleh Pesparani,” kata prelatus itu kepada jurnalis beberapa jam menjelang pembukaan acara tersebut.

“Kita sekarang – seringkali karena poliitk – muka muram, saling fitnah, saling dusta. Maka Pesparani ini mewartakan kepada masyarakat Indonesia (bahwa) ada satu sisi kehidupan manusia yang penting yakni optimisme dan kegembiraan. Inilah yang ingin dinyatakan oleh Pesparani ini,” lanjutnya.

Mgr Mandagi pun menyarankan masyarakat di Propinsi Maluku pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya agar tidak hanya berfokus pada kepastian kehadiran Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada acara tersebut.

“Tentu senang presiden hadir. Tapi walaupun tidak hadir, marilah bersama-sama dengan Bapak Presiden yang tidak hadir, kita bergembira di sini. Hal Itu yang paling penting,” katanya.

Menurut Mgr Mandagi, masalah sering muncul karena masyarakat tidak saling berjumpa dan kemudian saling memusuhi.

“Padahal agama mengajarkan cinta kasih dan persaudaraan. Dan ini tema dari Pesparani ini. Ini yang terpenting saat ini,” tegasnya.

Lebih dari 7.000 umat Katolik dari 34 propinsi memadati Kota Ambon untuk mengikuti Pesparani Katolik Nasional I bertema “Membangun Persaudaraan Sejati.” Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) ini akan berakhir pada 2 November.

“Jadi meskioun presiden tidak datang dan hadir secara lain, tetapi kegembiraan dan sukacita harus menjadi warna dari Pesparani ini,” tegas Mgr Mandagi.

Senada, Ketua LP3KN Adrianus Meliala menyatakan bahwa Presiden Jokowi berhalangan hadir.

“Namun kami dapat keterangan bahwa Bapak Presiden akan hadir dalam bentuk yang lain. Bapak Presiden akan hadir dalam bentuk digital,” katanya.

Ia juga mengatakan penyelenggara tidak akan berhenti pada program itu saja dan akan bekerja untuk empat tahun ke depan.

Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC berfoto bersama George William Tomorason. (Foto: Katharina R. Letari/ucanews.com)

 

“Maka kami akan menjadikan momen ini sebagai momen belajar. Mungkin dari situlah konteks membangun persaudaraan sejati dibangun,” jelasnya.

Sementara itu, Mgr Mandagi berharap semua peserta akan membawa pulang semangat persaudaraan ke daerah mereka masing-masing.

“Mungkin agak sulit juga, pasti tidak gampang juga. Saya selalu punya prinsip bahwa pesta ini juga pewartaan kebenaran. Kebenaran apa? Persaudaraan itu kebenaran utama,” katanya.

Piala Presiden dan Piala Juara Umum

Pemenang Pesparani Katolik Nasional I akan mendapat Piala Presiden berwarna kuning keemasan dan Piala Juara Umum berwarna putih.

George William Timorason, seorang pemuda asal Ambon yang membuat kedua piala itu, mengatakan ia menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu 12 hari.

“Sebetulnya saya tidak menyangka momen ini akan datang kepada saya. Saya datang dari Bandung dan saya seniman otodidak,” katanya.

Untuk Piala Presiden, George mengatakan ia sengaja mengambil bentuk Garuda Pancasila kontemporer.

“Karena kita bicara generasi ke generasi. Generasi dulu sangat letter lux dengan lambang Garuda Pancasila. Generasi sekarang yang penting energinya,” lanjutnya, seraya mengatakan Garuda Pancasila pada Piala Presiden dibuat berlubang untuk menunjukkan Propinsi Maluku sebagai sebuah kepulauan.

Selain salib Yesus, Piala Presiden juga mengambil bentuk malaikat. “Malaikat memetik harpa, pasti dia menyanyi,” jelasnya.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi