UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Imam Taiwan Ditangkap karena Memiliki Narkoba

Desember 11, 2018

Imam Taiwan Ditangkap karena Memiliki Narkoba

Pastor Augustine Tsao Buoruey bertemu dengan Paus Fransiskus bersama delegasi Dewan Gereja-Gereja Taiwan pada Desember 2017.

Seorang imam Taiwan ditangkap oleh polisi untuk kali kedua karena memiliki amfetamin.

Pastor Augustine Tsao Buoruey, seorang dosen di Fakultas Teologi Santo Robert Bellarmine di Universitas Katolik Fu Jen, meminta maaf di Facebook dan berjanji untuk berhenti menggunakan narkoba.

Pada bulan Desember 2017, Pastor Tsao mengadakan audiensi dengan Paus Fransiskus bersama delegasi Dewan Gereja-Gereja Nasional Taiwan.

Beberapa umat Katolik menggambarkan Pastor Tsao, 45 tahun, kepada media sebagai “bintang Gereja Katolik Taiwan, imam yang sangat berbakat bagi gereja.”

“Dia disenangi oleh anggota gereja karena dia begitu ceria dan lincah, dia mau berinteraksi dengan umat dan berbagi pengajaran dengan mereka,” kata seorang umat.

Menurut media Taiwan, Pastor Tsao ditemukan oleh polisi pada 4 Desember di sebuah taman di distrik Daan di kota Taipei bersama tiga paket amfetamin dengan berat bersih sekitar satu gram.

Sebelumnya, pada 12 November, polisi menemukan Pastor Tsao sedang duduk di sebuah taman di Jalan Jiankang di distrik Songshan dengan mata berkedip dan wajah terkejut.

Ketika imam itu menolak untuk diperiksa, polisi membawanya ke kantor polisi dimana dia mengakui bahwa dia telah menggunakan amfetamin.

Ketika polisi mengetahui dia adalah seorang imam, dia mengatakan kepada mereka: “Panggil aku pak Tsao, bukan Pastor Tsao.”

Dia memposting pernyataan di Facebook pada 5 Desember yang ditujukan kepada “keluarga, teman, saudara dan saudarinya” di mana dia mengakui “berita [penangkapannya] kurang lebih benar. Saya benar-benar melanggar hukum karena memiliki amfetamin.”

Dalam pernyataan itu ia menambahkan: “Adalah salah untuk memiliki barang terlarang. Saya tidak punya alasan untuk membela diri.”

Pastor Tsao meminta maaf kepada gereja, keluarga, dan teman-temannya dan berjanji akan sepenuhnya berhenti menggunakan narkoba untuk menunjukkan keinginan dan tekadnya dan sebagai cara bagi dirinya  untuk bergerak menuju kehidupan yang lebih baik.

Dia juga berdoa kepada Tuhan Yesus yang menemaninya ke jalan Paskah ini.

Anna seorang Katolik mengatakan kepada ucanews.com bahwa tidak peduli alasan imam untuk menggunakan narkoba, gereja harus memberinya dukungan dan persahabatan yang cukup sehingga ia dapat benar-benar berhenti dari kecanduan narkoba dan menyembuhkan hatinya yang hancur.

Pastor Tsao ditahbiskan pada 24 April 2010. Ia lulus dari universitas katolik Fu Jen dan meraih gelar master dari Universitas Tamkang Taiwan. Dia pergi ke Roma untuk belajar dan mendapat gelar master dalam liturgi. Setelah kembali ke Taiwan, ia melayani di Keuskupan Chiayi dan kemudian mengajar di Fu Jen.

Pada bulan Agustus, ia mengambil alih jabatan direktur Pusat Penelitian Liturgi di universitas itu.

Keuskupan Chiayi mengatakan kepada ucanews.com bahwa mereka tidak akan menanggapi masalah itu melalui media tertentu tetapi akan mengeluarkan pernyataan resmi.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi