Uskup Agung Bartholomew dari Konstantinopel, pemimpin Gereja Ortodoks Timur, menyampaikan dukungan bagi perdamaian di Semenanjung Korea saat ia mengunjungi Korea Selatan pada 3-8 Desember untuk memperingati Perayaan Katedral St. Nikolaus yang ke-50.

Ia juga mengunjungi wilayah perbatasan dengan Korea Utara dan menghadiri sebuah simposium internasional.

Uskup Agung Bartholomew dianggap sebagai orang pertama di antara para pemimpin Gereja Ortodoks Timur dan sebagai pemimpin spiritual 300 juta umat Kristen Ortodoks di seluruh dunia.

Uskup Agung Bartholomew menghadiri jamuan makan siang pada 6 Desember bersama para pemimpin agama di Korea Selatan seusai memimpin Misa yang diadakan untuk merayakan peringatan gereja katedral bersama Kardinal Andrew Yeom Soo-jung.

Saat makan siang, Uskup Agung Bartholomew dan Kardinal Yeom berdoa bersama bagi perdamaian di Semenanjung Korea. Ia juga memberi sebuah kalung salib kepada kardinal sebagai bentuk penghormatan.

Uskup Agung Bartholomew mengatakan: “Saya berdoa kepada Tuhan Maha-Pengampun bagi perdamaian dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Saya juga berdoa semoga Perang Korea berakhir dan bagi keluarga-keluarga yang terpisah semoga bisa bertemu kembali dan bagi kedua Korea semoga saling memberi secara bebas.”

Uskup Agung Bartholomew menyampaikan pernyataannya pada simposium internasional tentang lingkungan yang digelar di Hotel Grand Hilton di Seoul pada 7 Desember tersebut.

“Semua aksi yang mengontaminasi dan menghancurkan ekologi tengah melawan kehendak Allah,” katanya.