Para pemimpin Gereja Katolik Filipina berencana mengundang Paus Fransiskus  mengunjungi negara itu tahun 2021 untuk merayakan 500 tahun kedatangan agama Katolik ke negara itu.

Pastor Marvin Mejia, sekjen Konferensi Waligereja Filipina, mengatakan undangan para uskup tersebut akan dibahas pada rapat pleno para uskup pekan ini.

“Undangan itu akan diputuskan dalam rapat pleno ini,” kata Pastor Mejia, seraya menambahkn bahwa ia tidak yakin apakah Sri Paus akan menerima undangan tersebut karena ia sudah mengunjungi negara itu tahun 2015.

“Yang penting ada undangan dan acara-acara yang diatur hingga tahun 2021,” kata imam itu.

Persiapan dalam rangka tahun khusus pada 2021, untuk menandai lima abad pewartaan iman Katolik di Filipina, yang diharapkan banyak isu yang akan dibahas selama pertemuan para uskup.

Namun, Uskup Sorsogon Mgr Arturo Bastes mengatakan Paus Fransiskus tidak mungkin  menerima undangan tersebut. Prelatus itu mengatakan itu “sangat jarang” bahwa seorang paus mengunjungi sebuah negara dua kali.

Paus Fransiskus berada di Filipina pada Januari 2015 untuk mengunjungi daerah-daerah yang dihantam Topan Haiyan tahun 2013.

“Saya ragu jika Bapa Suci  akan menerima undangan itu, apalagi dengan serangan [Presiden Rodrigo Duterte] terhadap Gereja tapi [Sri Paus] sudah mengunjungi negara kita lima tahun lalu,” kata Uskup Bastes.

Namun, prelatus itu tetap optimis dan mengatakan Paus Fransiskus mungkin mempertimbangkan untuk menerima undangan itu karena signifikasi dari perayaan tersebut.

Itu bisa terjadi “karena dampak sejarah evangelisasi [Ferdinand Magellan] untuk negara kita,” kata Uskup Bastes.