UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Ribuan Orang Padati Tempat Ziarah di Mindanao Selama Pekan Suci

April 17, 2019

Ribuan Orang Padati Tempat Ziarah di Mindanao Selama Pekan Suci

Sebuah salib merupakan satu-satunya barang yang tersisa di sebuah pemakaman Katolik di Desa Bonbon di Propinsi Camiguin setelah pemakaman hancur akibat erupsi gunung berapi. Peziarah dan turis mengunjungi lokasi ini khususnya selama Pekan Suci. (Foto: Jigger J. Jerusalem)

Sekitar 500.000 orang diperkirakan akan mengunjungi berbagai tempat ziarah di Propinsi Misamis Oriental di Filipina bagian selatan selama perayaan Pekan Suci tahun ini.

Sebagian besar diperkirakan akan memadati tempat ziarah Penyelenggaraan Ilahi yang terletak di Desa Ulaliman, Kota El Salvador, kata Jeffrey Saclot, seorang petugas pariwisata setempat.

Tempat ziarah tersebut merupakan salah satu tempat ziarah paling terkenal di negara itu.

Tahun lalu, lebih dari 200.000 orang mengunjungi tempat ziarah itu untuk berdoa di depan patung Yesus setinggi 15 meter, patung paling terkenal di Bukit Penyelenggaraan Ilahi.

Para peziarah juga diperkirakan akan mengunjungi Gereja St. Perawan Maria dari Lourdes yang terkenal dengan “kolam penyembuhan” di Kota Binuangan.

Di Kota Media, tradisi tahunan “Hinuklog” atau aksi jalanan yang menggambarkan kisah sengsara Yesus juga menarik perhatian para peziarah saat Kamis Putih dan Jumat Agung.

Di Pulau Camiguin, ritual “Panaad” yang mewajibkan para peziarah untuk berjalan sejauh 64 kilometer mengelilingi pulau tersebut juga menarik perhatian banyak peziarah dan turis.

Timoteo Pacleb, kepala kantor polisi setempat, mengatakan ia telah memerintahkan pengerahan aparat keamanan di beberapa tempat untuk menjamin “ketenangan perayaan” Pekan Suci.

Kepolisian Filipina sebelumnya mengumumkan pengerahan lebih dari 91.000 aparat polisi untuk mengamankan perayaan Pekan Suci di seluruh negara itu.

Sementara itu, kelompok lingkungan hidup EcoWaste Coalition mengingatkan umat Katolik agar tidak membuang sampah saat perayaan Pekan Suci. Menurut kelompok ini, sekarang “saat yang tepat” untuk merenungkan aktivitas tanpa sampah.

Kelompok itu mendesak masyarakat Filipina agar “mengubah perilaku membuang sampah” yang merusak komunitas dan ekosistem.

Romo Aris Sison juga mengajak umat Katolik untuk tidak sekedar memperhatikan penggunaan simbol dan ritual selama Masa Prapaskah.

“Maknai pengorbanan kalian,” katanya dalam sebuah wawancara di televisi saat Pekan Suci.

“Untuk kalian ketahui, kalian tidak sungguh-sungguh berdoa, kalian tidak melakukannya untuk Tuhan, kalian melakukannya untuk diri kalian sendiri,” lanjutnya.

Ia menekankan pentingnya doa, pengorbanan dan pemberian sedekah sebagai “pilar-pilar Prapaskah.”

“Tanpa doa, pengorbanan kita tidak ada artinya … Penting bagi kita untuk berkorban, berpantang, berpuasa, tetapi kita hendaknya selalu berdoa dan pengorbanan kita dan doa kita hendaknya terwujud dalam pemberian sedekah, dalam merangkul Saudara-Saudari kita yang membutuhkan,” katanya.

Pekan Suci di Filipina diperkirakan akan diwarnai dengan aktivitas mudik besar-besaran oleh masyarakat Filipina. Mereka pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan liburan bersama keluarga.

Banyak warga merencanakan trip pada akhir pekan, biasanya mereka pergi ke pantai.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi