UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Polisi Jaga Gereja di New Delhi Pasca Serangan Bom Bunuh Diri di Sri Lanka

April 24, 2019

Polisi Jaga Gereja di New Delhi Pasca Serangan Bom Bunuh Diri di Sri Lanka

Polisi berjaga di pintu masuk Gereja Katedral Hati Kudus di New Delhi menyusul adanya keputusan administratif untuk melakukan pengamanan di gereja-gereja di ibukota negara setelah serangkaian bom bunuh diri menyerang Sri Lanka pada Minggu Paskah lalu. (Foto: Bijay Kumar Minj/ucanews.com)

Keamanan ditingkatkan di gereja-gereja di New Delhi, India, menyusul serangkaian serangan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 300 orang di Sri Lanka pada Minggu Paskah lalu.

Aparat kepolisian bersenjata tengah menjaga Gereja Katedral Hati Kudus Yesus yang terletak di ibukota negara itu dan meminta umat Katolik untuk masuk melalui pintu detektor logam metal. Mereka juga menggeledah barang bawaan para pengunjung yang memasuki bangunan berusia 88 tahun tersebut.

Langkah pengamanan serupa dilakukan di hampir 200 gereja di kota itu, kata juru bicara Kepolisian India Madhur Verma kepada media.

Aparat kepolisian juga mengerahkan beberapa kendaraan khusus yang mengangkut pasukan anti-teror di luar gereja-gereja besar yang juga di bawah pengawasan aparat kepolisian berpakaian preman yang memantau gerakan-gerakan mencurigakan, lanjutnya.

Gereja katedral tersebut dipadati ribuan orang termasuk umat non-Kristen pada saat Hari Raya Natal dan Hari Raya Paskah. Saat itu pula para petugas Gereja menyampaikan informasi kepada polisi yang mengatur umat, lalu-lintas dan keamanan.

“Polisi melakukan penjagaan selama Pekan Suci dan mereka akan terus melakukannya. Kami percaya hal ini merupakan langkah antisipatif. Kita perlu waspada,” kata Romo Savarimuthu Sankar, juru bicara Keuskupan Agung Delhi.

Gereja katedral itu membekali aparat kepolisian dengan bantuan lengkap dan meminta para pengunjung untuk bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menjaga keamanan dan keselamatan, lanjutnya.

“Kami di sini untuk memberi keamanan yang mudah untuk gereja dan umat di ibukota negara. Ini adalah tugas kami,” kata seorang aparat keamanan yang berjaga di depan gereja katedral itu.

Di Negara Bagian Goa, India bagian barat, Menteri Pramod Sawant telah meminta polisi untuk menjaga gereja-gereja. Wilayah bekas jajahan Portugis itu memiliki 200 gereja, beberapa di antaranya dibangun pada abad ke-16.

Ia mengatakan ia ingin berbicara kepada Uskup Agung Goa dan Daman Mgr Filipe Neri Ferrao.

Romo Victor Ferrao, imam senior di keuskupan agung itu, mengatakan meskipun media melaporkan tentang keamanan, “kami tidak melihat aparat kepolisian yang menjaga keamanan, mungkin mereka masih mempersiapkan perbekalan.”

A.C. Michael, seorang tokoh Kristen dan mantan anggota Komisi Kelompok Minoritas Delhi, mengatakan langkah polisi untuk menjaga keamanan merupakan langkah yang baik. 

“Tetapi tidak mungkin polisi menjaga keamanan secara permanen. Beberapa mekanisme perlu dikembangkan untuk menjaga gereja dan umatnya,” katanya.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi