UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Sant’Egidio Buka Puasa Bersama Warga Kurang Mampu

Mei 22, 2019

Sant’Egidio Buka Puasa Bersama Warga Kurang Mampu

Anak-anak Sekolah Damai yang dibimbing oleh Komunitas Sant'Egidio menghadiri acara buka puasa bersama di Sekolah Tarsisius, Jakarta, pada 19 Mei. (Photo: Konradus Epa/ucanews.com)


Kelompok awam Komunitas Sant’Egidio Indonesia mengadakan acara buka puasa bersama dengan ratusan warga yang kurang mampu di Jakarta. 

Acara yang diadakan 19 Mei di Sekolah Tarsisius itu dihadiri 300 warga Muslim seperti pemulung, juru parkir,  tukang becak, dan sopir bajaj yang tinggal sekitar Jakarta.

Acara itu dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Satriawan Tanjung dari Muhammadiyah. 

“Selama Ramadan kita hendaknya membangun sikap toleransi dengan agama-agama lain. Dan ini adalah wujud dari iman kita,” kata Tanjung.

Umat Muslim harus menjaga perdamaian dan hubungan baik dengan orang lain, tambah Tanjung, seraya menambahkan ini adalah sebuah solidaritas yang baik dari kelompok Katolik kepada warga Muslim  marginal.  

Sunanang, 68, seorang pemulung, yang menghadiri acara itu bersama delapan anggota keluarganya mengatakan bahwa ia senang dan berterima kasih karena ia bisa bergabung dalam buka puasa bersama.

“Saya senang mengikuti acara buka puasa bersama keluarga saya yang diadakan setiap tahun oleh Komunitas Sant’Egidio,” katanya.

Rivani, 21, seorang want Muslim, mengatakan acara ini sangat menarik dan mengajarkan dia untuk menghormati orang lain. 

“Kita perlu menghargai orang-orang yang hidup di jalanan dan bersatu dalam perbedaan. Kadangkala, sejumlah orang hanya menunjukkan pencitraan kalau ia membantu orang lain,” kata Rivani.

Ia mengungkapkan harapan bahwa acara itu bisa menyatukan dan membangun persahabatan dan menunjukan bahwa “toleransi itu penting”.

Para anggota Komunitas Sant”egidio dan relawan yang melayani para warga Muslim yang menghadiri acara buka puasa yang diadakan oleh komunitas awam Katolik itu. (Foto: Konradus Epa/ucanews.com)

Eveline Winarko, koordinator Komunitas Sant’Egido Indonesia mengatakan acara yang sama juga diadakan oleh komunitas itu  di Yogyakarta, Bandung dan Padang, Sumatra Barat.

“Kita ingin mengumpulkan mereka karena mereka tidak bisa mengadakan buka puasa bersama,” kata Eveline. 

Ia mengatakan sejak  Ramadan dimulai dua minggu lalu setiap hari Minggu Komunitas Sant’Egidio mengadakan buka puasa di pusat pelayanannya di Kedoya, Jakarta Barat.

Setelah acara buka puasa bersama, komunitas itu membagikan parcel kepada para peserta dari anak-anak dan orangtua mereka.

Sejumlah kelompok awam Katolik di sejumlah daerah di Indonesia termasuk Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di Jember, Jawa Timur, juga mengadakan acara buka puasa bersama khusus untuk warga Muslim miskin dengan membuat Warung Kasih di pelataran  Panti Siwi. 

“Kita ingin membangun toleransi dan  solidaritas dengan warga Muslim dengan menyediakan makanan buka puasa. Ini adalah tanda kasih dari Umat Katolik,” kata Valentina Indarti, ketua WKRIJember.

Sementara itu, Shinta Nuriyah Wahid, istri mantan President Abdurrahman Wahid, menghadiri sahur bersama yang diadakan umat Katolik  Paroki St Yusuf Gedangan, Semarang, Jawa Tengah, pada 18 Mei, yang dihadiri ribuan orang dari lintas agama. 

“Gerakan sahur bersama lintas agama adalah sebuah kampanye damai dan toleransi yang telah diadakan selama 20 tahun,” kata Nuriyah.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi