UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Pemuda Katolik Sepakat Beri Perhatian Khusus pada Industri 4.0

Juni 28, 2019

Pemuda Katolik Sepakat Beri Perhatian Khusus pada Industri 4.0

Ketua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karoline Magret Natasa, myampaikan pidato pada Rakernas organisasi itu di Jakarta pada 21- 23 Juni. (Foto: Konradus Epa)

Pemuda Katolik sedang berupaya  mentransformasi dirinya untuk beradaptasi dengan era digital khususnya memperhatikan secara khusus indudtri 4.0 dengan memproduksi hal-hal yang positif untuk melayani Gereja dan masyarakat.

Organisasi itu yang didirikan pada 15 November 1945 sepakat untuk mengikuti filosofi dari Revolusi Industri 4.0 pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) selama tiga hari di Jakarta pada 21-23 Juni.

Industri 4.0 mengacu pada interkonektivitas komputer melalui media seperti internet untuk mengumpulkan data dan meningkatkan produktivitas pasar.

Presiden Joko Widodo telah menekankan pentingnya digitalisasi dan mendorong perusahaan dan organisasi untuk memanfaatkan industri 4.0.

“Pemuda Katolik memandang penting untuk memberi perhatian khusus pada Revolusi Industri 4.0 maupun digitalisasi ekonomi berikut perkembangannya yang mempengaruhi dunia manufaktur,” kata Pemuda Katolik dalam rekomendasi yang dikeluarkan di akhir pertemuannya.

Rekomendasi itu mengatakan era digital adalah sebuah tantangan, tapi juga menyediakan kesempatan bagi para anggota Pemuda Katolik, yang berasal dari daerah-daerah, untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang begitu cepat dalam rangka membantu masyarakat dan Gereja.

“Pemuda Katolik sebagai organisasi kader yang ikut menentukan masa depan Gereja dan negara menyadari akan kompleksitas tantangan yang dihadapi baik berskala lokal, nasional maupun global,” tulis rekomendasi itu.

“Maka sebagai organ pemuda dan komponen penting bangsa ini Pemuda Katolik memandang perlu untuk melakukan kajian-kajian sehingga hasilnya dapat digunakan oleh segenap kader pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Bahwa digitalisasi ekonomi adalah suatu keniscayaan dan revolusi industri 4.0.”

Ketua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karoline Margret Natasa mengatakan digitalisasi sangat penting bagi organisasinya untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru.

“Pemuda Katolik perlu memperbarui diri dengan keterampilan, tidak hanya bagi diri kita tapi juga bagi Gereja dan masyarakat,” kata Natasa, yang juga bupati Landak in Kalimantan Barat.

Rosalita Niken, pejabat dari Kementerian Informasi dan Komunikasi mengatakan warga Indonesia termasuk para anggota Pemuda Katolik tidak menjadi penonton dengan perkembangan teknologi.

“Suka atau tidak suka, kalian harus menghadapi indutri 4.0 dengan meningkatkan keterampilan kalian,” katanya, seraya mendorong  para anggota Pemuda Katolik mengikuti skema pemerintah untuk mempromosikan perdamaian dan persatuan.

Dendy Suhairil Finsa, seorang pembicara lain dari pertemuan itu dari GP Ansor mengatakan organisasinya menggunakan media online untuk berdakwa menentang radikalisme.

“Kita harus secara bersama melawan penyebaran radikalisme via internet yang sering  menggunakan media digital, termasuk media sosial,” katanya. 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2023. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi