UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

STFT Widya Sasana Malang Luncurkan Program Studi Doktor Teologi

Agustus 26, 2019

STFT Widya Sasana Malang Luncurkan Program Studi Doktor Teologi

Pastor FX Eko Armada Riyanto, CM rektor Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang, Jawa Timur.

Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana yang dikelola Kongregasi Misi (CM) dan Ordo Karmel (OCarm) di Malang, Jawa Timur, baru-baru ini meluncurkan Program Doktor Teologi, program studi yang pertama di Indonesia.

Peluncuran program studi tersebut digelar pada Jumat (23/8). Saat peluncuran, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik (Ditjen Bimas Katolik) Aloma Sarumaha menyerahkan secara resmi Surat Keputusan Ditjen Bimas Katolik tentang pemberian ijin operasional penyelenggaraan Program Doktor Teologi kepada Rektor STFT Widya Sasana Romo Fransiskus Xaverius Eko Armada Riyanto CM.

“Program Doktor Teologi ini secara historis merupakan yang pertama di lingkup Pendidikan Tinggi Katolik di Indonesia. Perkembangan ini kami pandang sebagai langkah maju (tetapi bukan milik institusi) melainkan pertama-tama milik Gereja Katolik Indonesia,” kata Romo Armada kepada ucanews.com.

“Dari sisi Gereja Katolik, kebutuhan akan doktor teologi itu sangat konkret. Di Indonesia ini, doktor teologi awam hanya ada di Universitas Katolik Atma Jaya di Jakarta, tapi itu pun doktorministry. Jadi (Program Doktor Teologi) ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan sumber daya manusia Gereja Katolik terutama yang bergerak di bidang pendidikan tinggi,” lanjutnya.

Menurut Romo Armada, STFT Widya Sasana membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk mempersiapkan semua persyaratan yang ditentukan oleh Pendidikan Tinggi (Dikti), antara lain ketersediaan dua guru besar dan tiga lektor kepala. 

Meskipun demikian, katanya, Dikti memberi kemudahan kepada STFT Widya Sasana untuk merekrut dosen tidak tetap, antara lain Profesor Dr. Adrianus Sunarko OFM – yang juga berkarya sebagai uskup di Keuskupan Pangkalpinang dan ketua Komisi Teologi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

“Nanti pada gilirannya bila program ini sudah berlangsung, pasti akan melibatkan pakar-pakar teologi dari institusi-institusi di seluruh Indonesia dan luar negeri,” kata Romo Armada, seraya menambahkan bahwa Program Doktor Teologi akan dimulai pada awal September dan diikuti oleh sekitar 12 mahasiswa.

Sementara itu, Mgr Sunarko – yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Teologi pada Mei lalu di STFT Driyarkara di Jakarta – menyambut baik peluncuran Program Doktor Teologi tersebut.

“Bagus sekali. Kita menyambut dengan sukacita karena ada kemungkinan untuk studi teologi yang lebih baik, di tingkat yang lebih tinggi,” kata prelatus itu kepada ucanews.com.

Ia berharap program studi tersebut mampu mengembangkan refleksi-refleksi teologis kontekstual. 

“Teologi yang selalu menanggapi tantangan-tantangan baru yang dihadapi orang beriman di Indonesia. Yang pasti, misalnya, tantangan dalam menghadapi pluralisme atau keanekaragaman dan relasi dengan penganut agama-agama lain serta masalah ekologi dan kemiskinan. Itu mungkin tiga tantangan yang akan terus dihadapi, bagaimana teologi bisa menyumbangkan refleksi-refleksinya terutama refleksi soal kebangsaan dan Pancasila,” kata Mgr Sunarko.

Selain itu, lanjutnya, program studi tersebut juga diharapkan menghasilkan doktor-doktor teologi yang “produktif menuliskan pemikiran-pemikiran mereka dan mendorong umat untuk menanggapi tantangan masyarakat dan bangsa Indonesia berdasarkan iman.”

Oleh: Katharina R. Lestari

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi