UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Katolik Vietnam Mengenang Kardinal Asal Prancis yang Berjasa Bagi Mereka

September 9, 2019

Katolik Vietnam Mengenang Kardinal Asal Prancis yang Berjasa Bagi Mereka

Kardinal Roger Etchegaray berpidato pada sebuah konferensi di Espelette, Prancis, pada 26 Agustus 2014. Dia adalah pejabat Vatikan pertama yang mengunjungi Vietnam setelah disatukan kembali di bawah pemerintahan komunis pada tahun 1975. (Foto oleh Gaizka Iroz / AFP)

Presiden Waligereja Katolik Vietnam memuji mantan pejabat Vatikan, Kardinal Roger Marie Elie Etchegaray, yang telah membantu membangun jembatan antara Vietnam dan Gereja Katolik global.

Kardinal Etchegaray, presiden emeritus Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian Vatikan dan Dewan Kepausan Cor Unum, meninggal pada 4 September di Cambo-les-Bains di Keuskupan Bayonne di Prancis pada usia 96 tahun.

Kematiannya merupakan kehilangan besar tidak hanya bagi kerabatnya dan Gereja Prancis, tetapi juga untuk Dewan Kardinal dan Gereja universal, kata Uskup Agung Joseph Nguyen Chi Linh, presiden Konferensi Waligereja Katolik Vietnam.

“Kardinal Etchegaray dikenang sebagai benefaktor hebat bagi sejarah Gereja di Vietnam,” kata Uskup Agung Linh dalam pesan khusus kepada umat Katolik di negara tersebut.

Uskup Keuskupan Agung Hue itu mengatakan kardinal Prancis itu adalah pejabat tinggi Vatikan pertama yang mengunjungi negara Asia Tenggara itu setelah dipersatukan kembali di bawah pemerintahan komunis pada 1975. Ia melakukan kunjungan kerja dua minggu pada tahun 1989.

Pemerintah komunis mengusir nuncio Henri Lemaitre dari Vietnam Selatan, memutus semua hubungan dengan Vatikan, dan melarang para uskup lokal melakukan kontak dengan gereja-gereja luar.

Uskup Agung Linh mengatakan, kardinal itu meningkatkan hubungan yang tegang antara kedua belah pihak.

“Kunjungan bersejarahnya berhasil. Pejabat pemerintah dan semua umat Allah di Vietnam mencintainya. Misinya menjadi jembatan bersejarah antara Vietnam dan dunia Katolik, ”kata uskup agung berusia 69 tahun itu.

Setelah kunjungannya, pemerintah mulai melonggarkan cengkeramannya pada kebijakan agama. Para imam setempat kemudian diizinkan untuk belajar di luar negeri dan menjalin hubungan dengan gereja-gereja asing.

Pada tahun 1990, Kardinal Etchegaray kembali untuk menghadiri pemakaman Kardinal Vietnam Joseph Marie Trinh Van Can dari Hanoi.

Uskup Agung Linh mengatakan dia mengirim surat belasungkawa kepada Gereja Prancis dan kerabat Kardinal Etchegaray.

Dia meminta umat Katolik setempat untuk berdoa agar kardinal yang meninggal itu berada dalam kehidupan kekal dan memohon kepadanya untuk berdoa bagi bangsa dan Gereja di Vietnam.

Pada 5 September, Paus Francis dikutip oleh Vatikan News mengatakan bahwa Kardinal Etchegaray adalah “seorang gembala yang memiliki semangat tinggi dan dicintai oleh orang-orang yang dipanggil untuk melayani.”

Paus juga mengatakan dia adalah seorang penasihat yang didengarkan dan dihargai, terutama dalam situasi-situasi sulit bagi kehidupan Gereja di berbagai wilayah di dunia. Dia menggambarkan kardinal itu sebagai orang yang selalu menginginkan dialog dan perdamaian.

“Pemakaman Kardinal Etchegaray akan diadakan pada 9 September di Katedral Santa Maria di Bayonne.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi