UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Pemerintah undang Paus Fransiskus kunjungi Indonesia

Juni 10, 2022

Pemerintah undang Paus Fransiskus kunjungi Indonesia

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas berjabat tangan dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada 8 Juni (Foto: Kementerian Agama RI)

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan untuk secara resmi menyampaikan undangan bagi pemimpin Gereja Katolik itu mengunjungi Indonesia, negara yang berpenduduk mayoritas Muslim.

“Saya ingin menyampaikan undangan Presiden Joko Widodo kepada Yang Mulia untuk mengunjungi Indonesia,” kata Qoumas saat audiensi dengan Paus pada 8 Juni.

“Indonesia menjaga toleransi dan perdamaian di antara orang-orang dari latar belakang agama yang berbeda, termasuk pemeluk kepercayaan tradisional. Kami akan senang melihat Yang Mulia di Indonesia untuk mendapatkan pengalaman langsung tentang keragaman ini.”

Indonesia memiliki enam agama yang diakui — Buddha, Katolik, Kong Hu Cu, Hindu, Islam, dan Protestan — dan sekitar 200 kepercayaan tradisional.

Qoumas juga menyampaikan salam dari para uskup Indonesia kepada Paus Fransiskus dan mengatakan kepadanya bahwa semua umat Katolik merindukan kunjungannya.

“Kami berdoa dan berharap Yang Mulia tetap aman dan sehat,” katanya.

“Kami juga menjunjung tinggi dan menghormati persaudaraan yang diyakini oleh Yang Mulia dapat menciptakan dan mempromosikan perdamaian di Indonesia.”

Qoumas, yang dikenal karena memperjuangkan hak-hak banyak kelompok minoritas, mengatakan dia bersyukur dapat melihat paus di Vatikan untuk kedua kalinya.

Mereka pertama kali bertemu pada September 2019, ketika dia menyatakan dukungan untuk Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Sheikh Ahmed el-Tayeb di Abu Dhabi pada 2018.

Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia, menyambut baik undangan tersebut.

“Kami tentu senang dengan ajakan pemerintah. Semua umat Katolik sangat ingin melihat dia (paus),” kata prelatus itu kepada UCA News.

Namun, ia menyarankan agar pemerintah tidak hanya mengundang paus tetapi juga para pemimpin agama dari seluruh dunia untuk mengunjungi Indonesia sehingga mereka dapat melihat masyarakatnya yang plural dan harmonis.

“Kami berharap para pemimpin agama ini juga dapat mempromosikan kerukunan seperti itu kepada masyarakat internasional,” katanya.

Paus Fransiskus seharusnya mengunjungi Indonesia, Timor-Leste dan Papua Nugini pada akhir 2020 tetapi perjalanan itu dibatalkan ketika dunia dilanda pandemi Covid-19.

Sumber: Indonesia invites pope to visit Muslim-majority country

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi