Paus Fransiskus berharap untuk tetap bisa mengunjungi Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan sesegera mungkin setelah rencana itu dibatalkan akibat masalah lututnya.
“Para sahabat terkasih, dengan penyesalan yang mendalam akibat masalah yang mendera kaki saya, saya harus menunda kunjungan ke negara-negara Anda,” kata paus berusia 85 tahun itu setelah menyampaikan Doa Angelus mingguannya di Lapangan Santo Petrus pada 12 Juni.
“Saya sungguh merasa sedih karena harus menunda perjalanan ini yang memiliki banyak makna bagi saya. Saya meminta maaf untuk penundaan ini. Marilah kita berdoa bersama, agar berkat bantuan Tuhan dan perawatan medis, saya bisa bersama Anda sesegera mungkin. Marilah kita berharap penuh!” katanya.
Pada 10 Juni Vatikan mengumumkan bahwa perjalanan paus yang telah direncakan pada 2-7 Juli akan dijadwalkan ulang, meskipun belum ada tanggal yang ditentukan.
“Sesuai anjuran para dokternya, dan agar tidak membahayakan hasil dari terapi yang ia sedang jalani untuk lututnya, Bapa Suci terpaksa menunda perjalanannya,” kata Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni.
Paus Fransiskus sedang menderita akibat rasa sakit pada lutut kanannya dalam beberapa pekan terakhir. Bulan lalu, ia juga menggunakan kursi roda untuk pertama kalinya dalam acara publik.
Ia membatalkan banyak aktivitasnya, termasuk sebuah jadwal perjalanan ke Lebanon pada Juni yang kemudian ditunda. Ia kadangkala bersusah payah untuk dapat berjalan.
Vatikan tidak mengatakan secara resmi tentang masalah paus itu, meskipun berbagai sumber mengatakan kepada AFP bahwa ia memiliki radang persendian kronis. Paus sendiri juga pernah berbicara tentang sebuah cedera ligamen di lututnya.
Sumber: Struggling pope hopes to reschedule Africa trip soon