Paus Fransiskus memuji kehidupan dan karya Suster Luisa Dell’Orto, seorang misionaris Italia yang dibunuh di Haiti, dan menjulukinya sebagai martir.
“Suster Luisa memberikan hidupnya kepada orang lain hingga ia menjadi martir,” kata paus pada 26 Juni setelah Doa Angelus bersama dengan para peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.
Menurut Keuskupan Agung Milan, Suster Luisa, anggota Little Sisters of the Gospel dari St. Charles de Foucauld, dibunuh pada 25 Juni dalam sebuah percobaan perampokan di Port-au-Prince, ibukota Haiti, dimana dia telah tinggal selama 20 tahun.
“Dengan terluka parah, dia dilarikan ke Rumah Sakit Bernard Mevs, dimana dia meninggal tak lama setelah itu, hanya dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-65,” kata keuskupan agung itu.
Paus mengungkapkan kedekatannya dengan keluarga dan komunitas religius Suster Luisa dan memuji dedikasi biarawati yang dibunuh itu yang “melayani anak-anak di jalan-jalan” di Haiti.
“Saya percaya jiwanya diterima Tuhan, dan saya berdoa untuk orang-orang Haiti, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan, sehingga mereka mungkin memiliki masa depan yang lebih tenang, tanpa kesengsaraan dan tanpa kekerasan,” kata Paus Fransiskus.
Dalam pernyataan 25 Juni, Uskup Agung Milan, Mgr Mario Delpini mengatakan bahwa kematian biarawati itu “membuat kami patah hati dan putus asa,” dan dia ingat “kebaikan yang dia capai dan kehidupan suci yang dia jalani.”
Dia juga mengungkapkan bahwa kematiannya, “sangat mirip dengan kematian St. Charles de Foucauld dan bersatu dengan kematian Yesus, dapat menjadi benih kehidupan baru bagi Tanah Haiti dan pintu masuk ke dalam kemuliaan.”