UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Keuskupan di Filipina ajak umat bantu korban dan gereja yang rusak akibat gempa

Juli 28, 2022

Keuskupan di Filipina ajak umat bantu korban dan gereja yang rusak akibat gempa

Para anggota Angkatan Bersenjata Filipina membantu mengevakuasi para pasien dari rumah sakit setelah gempa bumi melanda Filipina utara pada 27 Juli. (Foto disediakan)

Sebuah keuskupan di Filipina utara menyampaikan ajakan untuk memperbaiki gereja-gereja dan situs-situs bersejarah yang rusak akibat gempa berkekuatan 7 SR (skala richter) yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan lainnya.

Keuskupan Agung Tuguegarao di timur laut Luzon mengatakan pada 27 Juli, gereja-gereja dan situs-situs bersejarah mengalami retak-retak, sementara lonceng gereja jatuh akibat gempa itu.

“Sejumlah gereja kami mengalami kerusakan akibat gempa yang juga dirasakan di beberapa Provinsi di Luzon utara. Menara tempat lonceng kami jatuh karena goncangan. Kami memohon bantuan untuk membantu kami membangun kembali, terutama infrastruktur dan peralatan rumah sakit,” kata keuskupan agung itu dalam sebuah pernyataan.

Para pasien dievakuasi dari rumah sakit setempat selama gempa karena takut gedung akan runtuh.

“Kami memerintahkan evakuasi karena kami pikir atap akan runtuh. Perawat mendapat perintah untuk memindahkan pasien sebanyak mungkin. Tetapi, kami mengalami kesulitan dengan mereka yang terbaring di tempat tidur dengan peralatan medis. Saya berharap gempa tidak terjadi lagi,” kata seorang dokter yang enggan disebut namanya.

Keuskupan agung itu mengatakan gereja-gerejanya bukan hanya tempat ibadah tetapi juga melambangkan sejarah dan tradisi masyarakat lokal.

“Mereka adalah bukti iman dan budaya kita. Meskipun rusak oleh bencana alam seperti gempa bumi baru-baru ini, kami akan membangunnya kembali, sama seperti kami membangun kembali kehidupan kami setelah bencana dalam cinta dan iman kepada Kristus,” tambah keuskupan agung itu.

Keuspan itu memohon kepada Tuhan untuk memberikan umat paroki kekuatan pikiran dan jiwa untuk mengatasi trauma dan kerusakan akibat gempa.

Gempa berkekuatan 7 SR melanda Filipina utara pada pukul 8:43 waktu setempat, menurut pihak berwenang. Gempa itu mengakibatkan tanah longsor dan gangguan listrik di lebih dari 10 kota dan hampir 300 kota di wilayah tersebut.

Tanah longsor juga tercatat di Kota Baguio yang membuat jalan-jalan utama tidak dapat dilalui.

Pastor Ranhilio Aquino dari Paroki Tuguegarao menjelaskan gempa itu “sangat kuat dan lama.”

“Kerusakan itu menceritakan kisah gempa bumi yang dahsyat — Gereja Narvacan di Vigan Ilocos Sur, menara tempat lonceng rusak akibat gempa,” kata Pastor Aquino di Facebook.

Gereja itu yang dibangun oleh Ordo Augustinian (OSA) pada tahun 1587 adalah tempat wisata yang terkenal di wilayah tersebut.

Umat paroki di wilayah yang kehilangan rumah mereka juga memohon bantuan.

“Kami kehilangan rumah kami ketika tiang (listrik) jatuh di atasnya. Kami beruntung tidak ada orang di dalam karena saya dan suami saya bekerja. Kami berada di pasar menjual produk kami,” kata Clara Jimenez, seorang penjual buah, kepada UCA News.

Jimenez mengatakan mereka meminjam uang dari rentenir untuk membangun rumah tersebut sehingga mereka terpaksa meminjam lagi.

“Saya meminta bantuan karena kami membayar bunga yang sangat tinggi ketika kami membangun rumah itu. Mungkin seseorang bermurah hati meminjamkan kami sejumlah uang dan membebankan bunga yang wajar kepada kami,” kata Jimenez.

Sumber: Philippine diocese appeals for aid after quake

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi