UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kelompok Katolik di Filipina kritik spekulasi media yang menyebut Kardinal Tagle kandidat paus

Agustus 11, 2022

Kelompok Katolik di Filipina kritik spekulasi media yang menyebut Kardinal Tagle kandidat paus

Paus Fransiskus dan Kardinal Luis Tagle saling menyapa dalam Misa di Manila dalam file foto ini tahun 2015. (Foto: Konferensi Waligereja Filipina)

Kelompok-kelompok Katolik di Filipina mengkritik spekulasi media bahwa Kardinal Luis Antonio Tagle yang berasal dari negara itu bisa menjadi paus berikutnya.

Pembicaraan tentang kemungkinan hasil sebuah konklaf (pemilihan paus) hanyalah spekulasi dan umat Katolik tidak perlu membahas hal itu, kata sebuah kelompok wanita Katolik, Our Lady of Pillar Catholic Women’s League

Kelompok itu menanggapi artikel spekulatif yang diterbitkan oleh Catholic Herald, media yang berbasis di London, yang mengklaim bahwa Kardinal Tagle dan Kardinal Péter Erdő yang konservatif dari Hongaria adalah calon kuat pengganti Paus Fransiskus.

Artikel spekulatif tersebut membuat banyak umat Katolik  Filipina membuat unggahan di media sosial mendukung Kardinal Tagle.

“Kepada semua umat Katolik Filipina, tolong jangan berbagi pesan yang menyerukan para kardinal di seluruh dunia untuk memilih Kardinal Chito Tagle dalam konklaf berikutnya. Sebaliknya, marilah kita berdoa untuk kesehatan Paus Fransiskus,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada 9 Agustus.

Umat Katolik Filipina tidak boleh membahas  “pemilihan” paus karena pemilihan itu bukanlah “urusan  politik”, kata mereka.

“Ingat bahwa dalam konklaf terakhir, tidak ada yang berbicara tentang Kardinal Jorge Bergoglio, namun dia menjadi paus kita saat ini. Konklaf itu bukan urusan politik yang bisa dicampuri… bukan urusan kita untuk memutuskan siapa paus berikutnya. Itu adalah karya Roh Kudus melalui kolese suci para kadinal,” tambah kelompok itu.

Artikel di Catholic Herald mengatakan salah satu kandidat utama untuk menggantikan Paus Fransiskus adalah Kardinal Erdő dari Hongaria, “seorang ahli hukum kanon konservatif dari sebuah negara di garis depan perang budaya di Eropa.”

“Penunjukannya akan mengirim pesan yang kuat tentang arah yang akan diambil Gereja,” klaimnya.

“Di sisi lain, seorang paus dari negara berkembang – seperti Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina – akan diusung oleh kaum liberal, mengingat perubahan demografi Gereja,” menurut artikel itu.

Artikel ini memicu reaksi spontan dari umat Katolik Filipina di seluruh dunia yang menyerukan untuk mendukung Kardinal Tagle, orang Filipina pertama yang kemungkinan besar akan menjadi paus.

“Mari kita semua berdoa agar para kardinal memilih Kardinal Luis Antonio Tagle. Dia pasti akan memimpin Gereja [Katolik] dan pergi ke wilayah pinggiran dan menemui orang terpinggirkan, hal-hal yang telah dilakukan oleh Paus [Fransiskus] saat ini,” demikian isi satu pesan kampanye online.

Para Hamba Roh Kudus di Keuskupan Baguio, utara Manila, mengatakan umat Katolik seharusnya tidak menafsirkan konklaf sebagai kontes antara kaum liberal dan konservatif di dalam Gereja, tetapi itu adalah mencari kehendak Roh Kudus.

“Sangat disayangkan dan merupakan kesalahan teologis untuk melihat  konklaf seperti pemilihan presiden. Bukan itu. Meskipun kepausan melibatkan manusia, yaitu, dalam pemberian suara atau pemungutan suara, iman kita mengajarkan kepada kita bahwa itu ditentukan oleh doa dan disermen yang luar biasa. Mari kita jauhkan konklaf dari politik,” kata kelompok Katolik itu dalam sebuah pernyataan.

Kardinal Tagle, mantan uskup agung Manila, sekarang menjadi Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa Vatikan.

Paus Fransiskus baru-baru ini mengangkatnya sebagai salah satu dari 22 anggota Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen di samping memegang posisi kunci di Kuria seperti ketua Caritas Internationalis.

Sumber: Filipino Catholics told not to speculate about next pope

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2023. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi