UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Untuk pertama kalinya, umat Kristiani di India adakan ‘Pawai Nasional untuk Kehidupan’

Agustus 11, 2022

Untuk pertama kalinya, umat Kristiani di India adakan ‘Pawai Nasional untuk Kehidupan’

Umat Kristiani dan aktivis pro-kehidupan berkumpul untuk mengadakan Pawai Nasional untuk Kehidupan pertama di New Delhi pada 10 Agustus. (Foto oleh Bijay Kumar Minj/ UCA News)

Para aktivis pro-kehidupan dan umat Kristiani berkumpul untuk mengadakan Pawai Nasional untuk Kehidupan yang untuk pertama kalinya digelar di New Delhi pada 10 Agustus.

Hari itu juga menandai peringatan ke-51 pengesahan Undang-Undang (UU) Keputusan Medis terkait Kehamilan yang melegalkan aborsi.

Sekitar 100 orang dari seluruh negeri itu berkumpul di Jantar Mantar, tempat yang disediakan oleh pemerintah untuk mengadakan pawai protes, di mana mereka memegang poster menentang aborsi, menyanyikan lagu-lagu pujian dan membacakan doa untuk menghentikan aborsi.

Para pengunjuk rasa termasuk seorang uskup, imam, biarawati dan awam merayakan “hari berkabung” untuk mengenang jutaan janin yang diaborsi di seluruh dunia.

Protes itu diselenggarakan oleh Pembaharuan Karismatik Katolik India dan Persekutuan Pelayanan Karismatik Katolik Delhi untuk meningkatkan kesadaran tentang aborsi.

Pawai diikuti dengan doa di Katedral Hati Kudus yang diselenggarakan oleh Keuskupan Agung Delhi.

“Kita beruntung karena kita masih hidup hari ini dan berkumpul di sini. Adalah kewajiban moral kita serta tugas suci untuk berdoa agar orang-orang akan diilhami oleh Tuhan untuk menghentikan aborsi,” kata Uskup Auksilier Delhi, Mgr. Deepak Valerian Tauro dan juga ketua Komisi Pro-Kehidupan Keuskupan Agung Delhi dalam pidatonya.

“Kita telah berdoa agar perang di Ukraina segera berakhir. Mari kita juga berdoa agar pembunuhan tidak adil terhadap anak-anak tak berdosa dan tak berdaya di dalam rahim juga berakhir,” kata prelatus itu.

“Aborsi terjadi di seluruh dunia, termasuk India. Menjadi seorang Kristen, setidaknya kita dapat mencoba dalam kapasitas kita untuk membantu menghentikan praktik ini di negara kita,” kata Joseph John, seorang aktivis pro-kehidupan dari Negara Bagian Maharashtra.

Studi terbaru mengungkapkan ada 15,6 juta aborsi di India setiap tahun. UU Aborsi diamandemen tahun 2003 untuk memungkinkan perempuan memiliki akses yang lebih baik ke layanan aborsi yang aman dan legal. Ada amandemen lebih lanjut tahun 2021 untuk memungkinkan perempuan mencari layanan aborsi yang aman dengan alasan kegagalan kontrasepsi dan peningkatan batas kehamilan menjadi 24 minggu untuk kategori khusus.

Adalah fakta ilmiah bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan. Kemajuan ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa bayi yang lahir prematur dan dilahirkan pada usia 22 minggu dapat bertahan hidup di luar rahim.

Siaran pers oleh para aktivis menyatakan jantung bayi mulai berdetak pada usia 21 hari. Pada usia 10 minggu, organ vital anak telah berkembang dan mulai berfungsi dan kuku kecil mulai terbentuk di tangan dan kaki. Pada usia 20 minggu, sistem saraf anak cukup berkembang untuk merasakan sakit.

Penelitian oleh Universitas Toronto menunjukkan bayi pada tahap ini dapat merasakan sakit di dalam rahim – bahkan dengan intensitas yang lebih besar daripada orang dewasa. Hampir semua ibu merasakan gerakan bayi di masa kehamilan ini.

Seiring berjalannya kehamilan, bayi tumbuh dalam ukuran dan fungsi lain dalam tubuh anak menjadi matang dan berkembang lebih lanjut. Namun, sejak saat pembuahan bahwa anak pada dasarnya sebagai manusia berhak atas untuk hidup adalah yang terpenting, kata mereka.

Sumber: Indian Christians stage first national march for life

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi