UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Paus dan para kardinal bahas reformasi Kuria Romawi

Agustus 31, 2022

Paus dan para kardinal bahas reformasi Kuria Romawi

Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan para kardinal di Vatikan untuk membahas Konstitusi Apostolik Praedicate Evangelium yang merinci rencananya untuk reformasi Kuria Romawi. (Foto: Vatican News)

Paus Fransiskus mengadakan pertemuan tertutup dengan para kardinal seluruh dunia pada 29-30 Agustus untuk membahas Konstitusi Apostolik Praedicate Evangelium, sebuah dokumen yang merinci rencana-rencana paus untuk mereformasi Kuria Romawi, administrasi pusat Gereja Katolik.

Sekitar 200 kardinal dari total 226 anggota Kolese Kardinal berpartisipasi dalam pertemuan kardinal terbesar dan terbanyak selama masa kepausan Paus Fransiskus, lapor Vatican News.

Pertemuan para uskup dan kardinal terbesar kedua terjadi ketika paus mengadakan Sinode tentang Keluarga (2014-2015) di Roma. Sekitar 180 uskup dan kardinal menghadiri pertemuan itu.

Pertemuan terakhir ini terjadi setelah Paus Fransiskus melantik 20 kardinal baru, termasuk enam kardinal dari Asia dalam sebuah konsistori pada 27 Agustus.

Para kardinal bergabung dalam pertemuan itu dengan para Patriark Gereja Ritus Timur dan para pemimpin Sekretariat Negara Vatikan di Aula Sinode yang baru di Kota Abadi. Pertemuan itu  diakhiri dengan Misa kepausan di Basilika Santo Petrus bersama para kardinal  baru.

Vatican News melaporkan para peserta menerima agenda dalam beberapa pekan terakhir dengan tema dan pertanyaan terkait dokumen tersebut. Diskusi-diskusi dilakukan dalam kelompok-kelompok bahasa, dan kemudian  sidang pleno di Aula Sinode.

Paus Fransiskus mengumumkan pertemuan para kardinal pada 29 Mei setelah menunjuk kardinal baru untuk membahas Konstitusi Apostolik.

Dokumen itu diumumkan pada 19 Maret setelah sekitar satu dekade bekerja. Dokumen itu mulai berlaku pada 5 Juni.

Dokumen itu  menunjukkan  banyak reformasi yang telah dilaksanakan oleh paus dalam beberapa tahun terakhir, kemudian dipelajari dan dirumuskan oleh Dewan Kardinal yang dibentuk oleh paus pada awal masa kepausannya, lapor Vatican News.

Konstitusi memperkenalkan berbagai perubahan, dimulai dengan penggabungan dan penggantian nama beberapa dikasteri.

Praedicate Evangelium – memberikan “struktur misionaris yang lebih baik” kepada Kuria, sehingga semakin melayani gereja-gereja lokal dan upaya evangelisasi.

Paus Fransiskus mengatakan Konstitusi Apostolik menekankan dimensi misionaris – kunci reformasi dan arahan Gereja universal.

Sementara menentukan perubahan dalam struktur dikasteri dan kantor, dokumen itu ‘memperluas’  batas-batas Kuria dengan membuat hubungan langsung dengan konferensi-konferensi waligereja dan berbagai keuskupan di lima benua.

Para pemimpin Gereja memandang konstitusi sebagai “jembatan” antara Kuria dan keuskupan-keuskupan.

“Dengan konstitusi, sekarang ada ruang untuk mendengarkan dan berdialog di antara  Gereja lokal dan Kuria,” kata Kardinal Leonardo Steiner, Uskup Agung Manaus di Brasil, kepada Vatican News.

Sekarang Anda tidak lagi datang ke Roma untuk mengatakan apa yang telah kami lakukan, sekarang Anda datang untuk belajar, tetapi juga Kuria tahu bagaimana belajar dengan cara yang berbeda,” kata Kardinal Steiner.

“Ada perasaan yang lebih baik tentang siapa yang melayani Bapa Suci, melayani para uskup, dan ini adalah harapan menjadi Gereja yang lebih bersaudara di mana kita mendengarkan, di mana kita mengalami dan menghargai keragaman budaya.”

Kardinal Arthur Roche dari Inggris yang baru dilantik, Prefek Dikasteri untuk Ibadat Ilahi dan Sakramen, mengatakan dokumen itu memberikan ruang lingkup untuk diskusi tentang banyak masalah termasuk kolaborasi antara Kuria dan para uskup, kehadiran kaum awam dalam peran tanggung jawab, “penjangkauan misionaris” dan “pertobatan Gereja.”

Praedicate Evangelium, katanya, bukan hanya sesuatu untuk reformasi Kuria, tetapi juga menyangkut hubungan antara semua konferensi waligereja dan Takhta Suci.

“Kita bisa mengatakan bahwa kita adalah Gereja yang sedang berziarah,” katanya.

Sumber: Pope cardinals discuss Roman Curia reform

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi