Uskup Emeritus Ernest Bertrand Boland, uskup Keuskupan Multan, yang memperjuangkan pendidikan di kalangan anak-anak di pedesaan Pakistan, meninggal dunia pada 29 Mei setelah berjuang melawan kanker.
Prelatus Dominikan berusia 97 tahun itu meninggal dunia di sebuah panti jompo yang dikelola oleh para suster di Rhode Island, AS.
Menurut Pastor Pascal Paulus, wakil provinsi sebelumnya dari provinsi Ibn-e-Mariam, uskup emeritus itu bersikeras bahwa perawatan paliatif hanya diberikan kepadanya setelah dokter memberi tahu dia bahwa kankernya sudah parah.
“Saya siap untuk menghadap Tuhanku,” kata Pascal, mengutip kata-kata terakhir mendiang uskup, yang lahir di Providence, Rhode Island, salah satu negara bagian terkecil di AS.
“Benar-benar berita yang menyedihkan. uskup terkasih kami adalah seorang misionaris hebat dan seorang visioner yang mengasihi kaum miskin dan menjadi suara bagi mereka yang tak bersuara. Dia mencintai Pakistan,” kata Pastor Pascal.
“Kami menyampaikan belasungkawa kami,” tambah imam itu.
Boland kuliah di Providence College dan bergabung dengan Ordo Dominikan tahun 1949. Setelah ditahbiskan sebagai imam tahun 1955, dia pertama kali pergi ke Pakistan tahun 1957.
Dia ditunjuk sebagai uskup ketiga di Multan di Provinsi Punjab pada 17 Mei 1966, dan dilantik pada 25 Oktober 1966.
Dia mengundurkan diri tahun 1984 dan pindah ke biara St. Dominikus di Bahawalpur di Provinsi Punjab dan dari sana ia kembali ke AS.
Uskup Boland berperan penting dalam memulai tujuh gereja, 10 asrama serta lebih dari 20 sekolah di daerah pedesaan Punjab selatan, di mana dia juga mendirikan banyak komisi kesejahteraan.
Dia digantikan oleh Uskup Patras Yousaf tahun 1984 yang merupakan prelatus lokal pertama dari keuskupan tersebut.
Uskup Agung Honiara, Mgr. Christopher Michael Cardone, Kepulauan Solomon, akan memimpin Misa pemakaman pada 2 Juni di kapel Biarawan St. Thomas Aquinas di Providence County.
Dominikan di Pakistan berencana mempersembahkan Misa khusus pada hari yang sama.
Uskup Multan, Mgr. Yousaf Sohan yang baru dilantik mengingat interaksinya dengan mendiang prelatus itu sebelum ia bergabung dengan Seminari Kecil Santa Maria di Lahore di Provinsi Punjab.
“Kepemimpinan Gereja lokal tumbuh di zamannya. Dia menyayangi kami seperti anak-anaknya sendiri. Dia adalah seorang sufi [ulama Muslim]. Dia membawa guru dari keuskupan lain untuk mengelola lembaga pendidikan,” kata Sohan.
“Kehilangannya adalah sebuah tragedi besar,” kata prelatus itu kepada UCA News.
Editor majalah Minority Concern of Pakistan yang berbasis di Inggris mengenang mendiang uskup itu sebagai seorang rendah hati yang selalu bersama umat.
“Dia sering berkunjung ke rumah umat, terkadang tanpa memberitahu mereka. Dia sering bepergian untuk bertemu umat Katolik dan memberikan sakramen. Dia fokus mempromosikan kepemimpinan lokal, pendidikan dasar, dan pemberdayaan pemuda,” kata Aftab Alexander Mughal, yang dibimbing oleh Uskup Boland.
Sumber: US born champion of education in rural Pakistan dies