UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Teolog dan misionaris Eropa terakhir yang mengajar di IFTK Ledalero meninggal dunia

Juni 7, 2023

Teolog dan misionaris Eropa terakhir yang mengajar di IFTK Ledalero meninggal dunia

Teolog Jerman dan misionaris SVD Pastor George Ludwig Kirchberger. (Foto tersedia)

Pastor George Ludwig Kirchberger, SVD, imam kelahiran Jerman yang hampir 50 tahun mengajar teologi di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Flores meninggal dunia.

Imam itu meninggal dalam usia 76 tahun pada 5 Juni di rumah sakit di Maumere, Kabupaten Sikka.

Ia dilaporkan mengalami komplikasi akibat hipertensi dan gangguan saluran pernapasan dan mulai menjalani perawatan intensif sejak 4 Juni pagi.

Imam itu mengajar teologi di IFTK Ledalero yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, sejak 1976, setahun setelah ia tiba di Indonesia.

“Ia adalah orang Eropa terakhir yang mengajar di IFTK Ledalero. Kami merasa kehilangan beliau,” kata Pastor Otto Gusti Madung, SVD,  ketua IFTK Ledalero  kepada UCA News.

Ia mengatakan, Pastor Kirchberger adalah adalah tokoh penting bagi studi teologi di kampus itu, yang kini memiliki program magister dan sekolah tinggi lainnya di Indonesia.

Kirchberger menulis buku teologi setebal 739 halaman yang amat terkenal berjudul “Allah Menggugat” dan menjadi buku pegangan saat ini di seminari di Indonesia hingga kini.

Ia mengatakan, sumbangan Kirchberger bagi teologi antara lain terungkap dalam usaha mendialogkan antropologi dan teologi.”

“[Ia] percaya bahwa Tuhan membuat manusia semakin manusiawi atau dalam bahwa Karl Rahner, antropologi yang radikal adalah teologi,” katanya.

Ia juga mengenang imam itu sebagai “seorang pekerja keras, tekun dan sangat kritis.”

“Ia melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dan sistematis dan tidak saja mengulang apa yang dikatakan dosennya,” katanya.

“Ia juga seorang yang sangat disiplin, tapi humanis. Ia gampang didekati oleh mahasiswa dan sering sangat dermawan terhadap mahasiswa. Cukup sering mahasiswa yang menemukan jalan buntu dengan skripsi, datang kepada dia,” katanya.

Mantan mahasiswa serta awam Katolik yang mengenal imam itu mengenangnya sebagai sosok yang sederhana karena keteladanannya dan kedekatannya dengan mereka.

Robert Bala, salah satu mantan muridnya mengatakan, ia mengenang keterbukaan imam itu dalam berdiskusi, bahkan terkait tema-tema seperti infalibitas paus dan soal tata cara pemilihan uskup dalam Gereja.

“Bia bisa mengangkat tema-tema teologis mendasar [menjadi] mendunia. Dia sajikan dengan bahasa yang sangat terang meski terkesan agak kaku,” kayanya.

“Tetapi di sana sebenarnya ia mengajak para mahasiswa agar bisa mendalami lebih jauh apa yang ia sedang kemukakan. Diharapkan mereka bisa terdorong untuk bertanya dan mendalami secara sangat jauh,” katanya.

Bala menyebut imam itu serta misionaris Eropa lain pengajar di Ledalero yang juga sudah meninggal dunia Pastor John Manford Prior sebagai “orang asing yang datang dan tinggal di Ledalero dan mau menjadi orang yang jauh lebih indonesianis daripada saya orang Indonesia.”

Sementara itu, Venansius Haryanto, mantan mahasiswanya yang kini kuliah doktoral di Universitas Bonn, Jerman menyebut “sangat bersyukur, pernah menjadi bagian dari pengabdian akademikmu selama empat tahun di Ledalero.”

“Selamat jalan menuju alam keabadian. Jasamu akan selalu dikenang,” katanya.

Yakobus Jano, awam perintis Koperasi Pintur Air di Maumere yang kini memiliki 300.000 anggota menyebut imam itu sebagai salah satu sosok yang sejak awal mendukung mereka dengan ikut menjadi anggota pada 2011.

“Banyak orang bergabung setelah melihat dia. Dia pastor orang Jerman dari negara yang kaya tapi masih mau jadi anggota koperasi,” katanya.

Kirchberger lahir di Kastl, Negara Bagian Bavaria, Jerman pada 27 Mei 1947.

Ia masuk novisiat SVD 1967 dan ditahbiskan menjadi imam pada 1975 setelah studi
Filsafat dan Teologi di Staatlich anerkante Philosophisch-Theologische Hochshule St. Gabriel, Mödling, Austria.

Sumber: Last European missionary theologian dies in Indonesia

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2023. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi