Para pejabat tinggi dari Vatikan dan Mongolia mengadakan pembicaraan yang berfokus pada penguatan kerja sama untuk pembangunan dan berjanji mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, kata laporan media.

Sekretaris Hubungan dengan Negara-negara Vatikan, Uskup Agung Paul Richard Gallagher, mengunjungi negara Asia Timur itu dari 4-6 Juni.

Kunjungan itu dilakukan sehari setelah Paus Fransiskus mengumumkan akan mengunjungi Mongolia mulai dari 31 Agustus hingga 4 September.

Uskup Agung Gallagher bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan menteri luar negeri Mongolia, Battsetseg Batmunkh, pada 5 Juni ketika mereka membahas masalah kerja sama di bidang sejarah, budaya, dan kesehatan, lapor AKI Press.

Batmunkh mempresentasikan tujuan kebijakan pembangunan Mongolia – “Vision 2050″ (jangka Panjang) dan “New Revival Policy” (jangka menengah).

Dia bertukar pandangan tentang kemungkinan memperkaya konten hubungan diplomatik dengan Takhta Suci.

Para pejabat tersebut juga menegaskan kembali bahwa Vatikan dan Mongolia akan bekerja sama untuk mengatasi tantangan penggurunan, perubahan iklim, dan degradasi tanah bekerja sama dengan komunitas internasional, lapor AKI Press.

Uskup Agung Gallagher juga bertemu dengan Luvsannamsrain Oyun-Erden, perdana menteri negara itu.

Kunjungan Uskup Agung Gallagher adalah yang pertama oleh seorang pejabat tinggi Vatikan sejak hubungan diplomatik terjalin antara kedua negara tahun 1992.

Tahun lalu menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik antara Mongolia dan Vatikan.

Di tahun yang sama, Paus Fransiskus mengejutkan dunia ketika dia mengangkat prelatus misionaris Italia dan Prefek Apostolik Ulaanbaatar, Mgr. Giorgio Marengo, menjadi seorang kardinal.

Kardinal Marengo memimpin Gereja Katolik kecil di Mongolia dengan sekitar 1.300 umat Katolik dari total populasi sekitar 3,34 juta.

Selama kunjungannya, Uskup Agung Gallegher merayakan Misa di Katedral Santo Petrus dan Paulus di Ulaanbaatar, ibu kota negara itu, diikuti dengan pertemuan dengan komunitas misionaris setempat, lapor Vatican News.

Di hari terakhir, dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khürelsükh.

Dia juga mengunjungi Museum Nasional Chinggis Khaan, sebuah bangunan modern yang diresmikan tahun lalu yang memamerkan lebih dari 12.000 artefak sejarah yang menawarkan perspektif luas tentang kerajaan Jenghis Khan dan  berikutnya.

Sumber: Vatican, Mongolia to strengthen ties for development