Utusan Paus Fransiskus untuk perdamaian Ukraina  bertemu dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri China di Beijing untuk membahas “upaya untuk mendorong dialog” demi mengakhiri perang, kata Vatikan.

Kardinal Matteo Zuppi, yang sedang melakukan perjalanan tiga hari ke Beijing, bertemu dengan Li Hui, Perwakilan Khusus China untuk Urusan Eurasia, untuk melakukan pembicaraan “terbuka dan ramah”, katanya dalam sebuah pernyataan.

Pembicaraan tersebut “dikhususkan untuk perang di Ukraina dan konsekuensi dramatisnya, menekankan perlunya menyatukan upaya untuk mendorong dialog dan menemukan jalan menuju perdamaian” katanya.

“Masalah ketahanan pangan juga diatasi, dengan harapan ekspor biji-bijian dapat segera terjamin, terutama bagi negara-negara yang paling berisiko,” tambahnya.

Kardinal Zuppi, yang merupakan ketua Konferensi Waligereja Italia, pada Mei diminta oleh paus berusia 86 tahun itu untuk memimpin misi perdamaian guna mencoba menghentikan perang.

Kardinal itu melakukan perjalanan ke Kyiv pada Juni, di mana dia bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Tiga minggu kemudian, dia pergi ke Moskow dan bertemu dengan ombudsman untuk hak-hak anak, Maria Lvova-Belova, yang dicari oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Internasional karena pemindahan ilegal anak-anak Ukraina ke Rusia.

Pada Juli, Kardinal Zuppi bertemu dengan Presiden AS Joe Biden mengenai upaya kemanusiaan Vatikan di Ukraina.

Kardinal Zuppi, 67, terpilih sebagai ketua Konferensi Waligereja Italia tahun lalu, dan berasal dari Komunitas Sant’Egidio, yang berspesialisasi dalam upaya diplomasi dan perdamaian.

China merupakan sekutu penting Rusia di dunia internasional, namun juga meningkatkan diplomasi dengan Ukraina dan tidak lagi memberikan dukungan militer penuh kepada Moskow.

Paus Fransiskus secara rutin menyerukan perdamaian di Ukraina, meskipun pada bulan-bulan awal setelah invasi Rusia pada Februari 2022, ia  dikritik karena ia tidak menyebut Moskow sebagai agresor.

Sumber: Popes envoy talks Ukraine war with China