UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Uskup Agung Beijing mulai kunjungan bersejarah ke Hong Kong

Nopember 15, 2023

Uskup Agung Beijing mulai kunjungan bersejarah ke Hong Kong

Uskup Agung Beijing Mgr. Joseph Li Shan (kiri) memberikan gambar misionaris Jesuit Italia Matteo Ricci kepada Kardinal Stephen Chow, uskup Hong Kong pada 13 November. (Foto: The Sunday Examiner)

 

Uskup Agung Beijing Mgr. Joseph Li Shan, ketua Asosiasi Patriotik Katolik China (CCPA) yang dikendalikan negara, memulai kunjungan lima harinya ke Hong Kong pada 13 November.

“Kunjungan timbal balik” Uskup Agung Li pada 13-17 November ke bekas jajahan Inggris tersebut terjadi menyusul undangan dari Uskup Hong Kong Kardinal Stephen Chow Sau-Yan, yang mengunjungi ibu kota negara China pada April untuk mempromosikan “pertukaran.”

Kardinal Chow dan Uskup Auksilier Joseph Ha menyambut Uskup Agung Li dan delegasinya di pusat keuskupan di kota itu pada 13 November, menurut situs Sunday Examiner, publikasi keuskupan itu.

Selama pertemuan mereka, Kardinal Chow dan Uskup Agung Li bertukar suvenir untuk menandai kunjungan bersejarah tersebut.

Uskup Agung Li memberikan kepada Kardinal Chow sebuah gambar kaca berwarna Yang Mulia Matteo Ricci (1552-1610), seorang Jesuit Italia dan salah satu tokoh pendiri misi Jesuit China.

Kardinal Chow memberikan kepada Uskup Agung Li gambar Santo Petrus dan Paulus, yang dilukis pada panel kayu putih untuk menciptakan efek tiga dimensi.

Uskup Agung Li juga berpartisipasi dalam Misa malam, doa malam, di kapel keuskupan.

Ia dijadwalkan mengunjungi berbagai Komisi Keuskupan Hong Kong dan organisasi pendidikannya, serta Seminari Roh Kudus, demikian laporan Sunday Examiner tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai kunjungan tersebut.

Uskup Agung Li tidak menanggapi pertanyaan wartawan selama kunjungannya ke keuskupan itu, lapor situs berita Standard.

Sebelumnya, pada 3 November, Keuskupan Hong Kong mengatakan kunjungan Uskup Agung Li bertujuan “mendorong pertukaran dan interaksi di antara kedua keuskupan.”

Pada April, Kardinal Chow melakukan perjalanan ke Beijing atas undangan Uskup Agung Li dan mendesak dilakukannya lebih banyak dialog sebagai cara untuk memperkuat hubungan Vatikan-China dan meningkatkan hubungan di antara pemerintah China dan umat Katolik China.

Kunjungan Kardinal Chow ke daratan China adalah yang pertama yang dilakukan oleh seorang uskup Hong Kong sejak penyerahan pulau itu oleh Inggris ke China tahun 1997.

Pada 4 November, setelah Misa pertamanya di Hong Kong setelah Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi kardinal, Uskup Chow menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan Hong Kong sebagai “Gereja jembatan” yang menghubungkan Gereja di China dan dunia.

Kunjungan Uskup Agung Li terjadi di tengah ketegangan di antara Vatikan dan Beijing terkait perjanjian Sino-Vatikan tahun 2018 tentang pengangkatan uskup Katolik di China. Awalnya ditandatangani selama dua tahun, perjanjian tersebut diperbarui dua kali tahun 2020 dan 2022, masing-masing selama dua tahun.

Kesepakatan tersebut dilaporkan memungkinkan China dan Vatikan untuk mempunyai suara mengenai penunjukan uskup, yang telah menjadi sumber perdebatan sejak China memutuskan hubungan diplomatik dengan Vatikan tahun 1951.

Kesepakatan tahun 2018 itu membantu pengangkatan beberapa uskup melalui kesepakatan bersama. Kesepakatan ini juga membantu Vatikan menyetujui beberapa uskup yang ditunjuk sebelumnya tanpa mandat kepausan.

Namun, baru-baru ini Vatikan menuduh Beijing melanggar perjanjian tersebut dengan melantik seorang uskup dan memindahkan uskup lainnya secara sepihak.

Para pengamat mengatakan Vatikan berupaya membangun kembali hubungan formal dengan China dan menyatukan umat Katolik yang terbagi antara Gereja patriotik yang dikendalikan negara dan Gereja bawah tanah yang berjanji setia kepada Paus.

Kelompok hak asasi manusia telah melaporkan tindakan keras baru terhadap Gereja bawah tanah dalam upayanya untuk menampilkan Gereja yang dikendalikan negara sebagai satu-satunya Gereja yang sah secara hukum dan diakui Vatikan di China.

Kritik terhadap perjanjian tersebut menuduh Vatikan telah mengkhianati umat Katolik bawah tanah dengan meningkatkan hubungan dengan rezim komunis.

Sumber: Beijing archbishop begins historic visit to Hong Kong

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2023. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi