Uskup Agung Beijing Mgr. Joseph Li Shan, yang melakukan kunjungan lima hari ke Hong Kong menyerukan persatuan di kalangan umat Katolik China dan menekankan pada evangelisasi dan spiritualitas yang selaras dengan sinisisasi yang dipromosikan oleh Partai Komunis China (PKC).
“Kami berdoa semoga di bawah bimbingan wahyu Roh Kudus Allah, di bawah arahan semangat persekutuan Gereja, dan di bawah ketekunan kita semua, Gereja China akan mampu memajukan karya evangelisasi dan spiritualitas ke arah sinisisasi,” kata Uskup Agung Li menurut laporan di situs Keuskupan Hong Kong, Sunday Examiner.
Uskup Agung Li, ketua Asosiasi Patriotik Katolik China (CCPA) yang dikelola pemerintah, menyampaikan pernyataan tersebut pada akhir kunjungannya selama tiga hari ke Hong Kong pada 15 November, ketika ia membuka konferensi teologi bertajuk “Gereja Sinode dan Gereja di China: Persekutuan, Partisipasi, Misi” di pusat keuskupan Hong Kong.
Pemimpin Gereja tersebut telah menekankan sinisisasi, yang menurut para kritikus bertujuan menerapkan aturan ketat yang membantu memperkuat kepemimpinan PKC dengan dalih mempromosikan budaya China di semua komunitas etnis dan agama.
“Gereja harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan segera menyesuaikan fokus, metode dan cara evangelisasi seiring dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat. Pemerintah harus berusaha untuk memenuhi fungsinya dengan baik, terlibat dalam tanggung jawab sosial, dan memperhatikan penghidupan masyarakat,” kata Uskup Agung Li dalam pidatonya.
Uskup Agung Li, bersama delegasinya, mengunjungi Keuskupan Hong Kong atas undangan Kardinal Stephen Chow, uskup Hong Kong, yang melakukan kunjungan serupa ke Beijing pada April.
Uskup Agung Li juga merayakan Misa bersama dengan Kardinal Chow , Uskup Joseph Yang Yongqiang dari Keuskupan Zhoucun, Kardinal John Tong Hon, Uskup Auksilier Joseph Ha Chi-shing, dan sekelompok imam.
Dalam homilinya di Katedral Maria Dikandung Tanpa Noda, Uskup Agung Li menekankan pentingnya menggabungkan budaya China dan keyakinan dalam kehidupan.
Kardinal Chow berterima kasih kepada Uskup Agung Li dan delegasi atas kunjungannya dan juga menyoroti pentingnya persatuan di kalangan umat Katolik di China.
“Ini adalah Gereja persekutuan, Gereja umat China. Jadi, dengan rasa syukur, kami memohon agar Yesus Kristus, Tuhan kami, memberkati hati dan upaya kami,” kata Kardinal Chow.
Kunjungan para pemimpin Gereja yang penting secara historis ini diharapkan dapat mendorong dialog dan pertukaran dengan Gereja di China Daratan.
Kunjungan Kardinal Chow adalah yang pertama yang diadakan uskup Hong Kong sejak penyerahan pulau itu oleh Inggris ke China tahun 1997.
Dalam kunjungannya, Uskup Agung Li mengunjungi berbagai kantor keuskupan di Hong Kong, Seminari Roh Kudus dan pusat studinya di Aberdeen.
Kardinal Tong menjelaskan kepada delegasi China bagaimana pusat studi ini telah bertindak sebagai jembatan antara Gereja China dan Hong Kong untuk penelitian dan studi sejak didirikan tahun 1841.
Uskup Agung Li menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Keuskupan Hong Kong atas pengaturan yang dibuat selama kunjungan tersebut dan berjanji akan berupaya mengembangkan Gereja tersebut.
“Kami telah melihat perkembangan nyata dari keuskupan dalam proses ini, dan kami telah belajar banyak hal bagi seminari dan paroki kami. Kami akan bekerja keras demi perkembangan Gereja kami yang lebih baik,” kata Uskup Agung Li.
Sumber: Beijing archbishop calls for unity stresses sinicization