UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kelompok Atheis tuntut salib dihilangkan dari World Trade Center

Mei 30, 2012

Kelompok Atheis tuntut salib dihilangkan dari  World Trade Center

Pastor Brian Jordan OFM akhirnya sadar  bahwa selama berbulan-bulan, ia diprotes dan digugat oleh kelompok Atheis karena ia berdoa dan memberkati salib di “World Trade Center Cross” atau yang dikenal Ground Zero cross,  yang didirikan setelah serangan 11 September.

Kelompok Atheis itu baru-baru ini menyerang Pastor Yordan, dan  kasus anti-agama, khususnya anti-Katolik, terus berlanjut dalam masyarakat Amerika. Hal itu diperparah lagi dengan penolakan Gereja Katolik terkait mandat pemerintahan Barack Obama yang mengharuskan pengusaha menyediakan kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) sebagai bagian dari asurasi kesehatan pegawai mereka.

Setelah serangan 11 September di reruntuhan Menara Kembar itu, para petugas penyelamat menemukan balok baja menyatu berbentuk salib.

Banyak umat Kristiani yang bekerja di sekitar lokasi itu setiap hari menyaksikan obyek menghiburkan itu.

Pastor Yordan mengatakan, “Saya menghabiskan waktu berbulan-bulan melayani petugas penyelamat di Ground Zero. Arwah dari para korban yang meninggal mengingatkan kita bahwa Tuhan masih menyertai kita. World Trade Center Cross menjadi sumber inspirasi bagi para pekerja.”

Salib itu sekarang diletakan di dalam National September 11 Memorial & Museum, properti milik pemerintah.

Keputusan kelompok Atheis Amerika, Inc mengajukan gugatan terhadap pihak memorial itu, Negara Bagian New Jersey, dan yang lainnya, termasuk Pastor Yordan.

Kelompok Atheis itu menginginkan salib itu dihilangkan dari memorial itu, meskipun itu menjadi bagian integral dari sejarah 11 September dan pentingnya bagi banyak pekerja penyelamatan yang menjadi korban.

Sumber: Atheists sue priest for praying at World Trade Center Cross

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi