UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Uskup Agung Mohon Bantuan untuk Korban Serangan Teroris

Januari 25, 2018

Uskup Agung Mohon Bantuan untuk Korban Serangan Teroris

Uskup Anglikan Sadiq Daniel dari keuskupan Karachi-Balochistan mengunjungi seorang wanita yang mengalami luka-luka dalam serandan teroris di gereja Quetta. (Foto: Ayyaz Gulzar)

Kolekte kedua di Gereja Katedral St. Patrick dan banyak gereja Katolik di keuskupan Agung Karachi digunakan untuk  membantu korban serangan teroris mematikan di Gereja Bethel Methodist Memorial.

Sedikitnya sembilan orang tewas dan 57 terluka ketika dua pembom menyerbu gereja Kristen yang penuh sesak di kota Quetta Pakistan Barat Daya pada 17 Desember tahun lalu.

Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.

Dalam sebuah surat yang ditujukan  untuk para  pastornya,  Uskup Agung Karachi  Mgr Joseph Coutts mendesak umat beriman untuk tidak melupakan korban serangan dan menolong  dengan murah hati kepada mereka yang pada  saat ini mengalami  masa yang sulit.

“Kehilangan segala-galanya  sungguh berada jauh di luar imajinasi kita. Menyaksikan dengan mata kepala sendiri begitu banyaknya korban yang meninggal dan luka-luka dan kerusakan pada properti Gereja, sulit untuk  mencari – cari alasan yang meringankan, terutama mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai,” kata uskup agung tersebut.

Beliau telah mengirim 300.000 rupee Pakistan (US $ 3.000) kepada umatnya  dengan harapan bahwa “sumbangan kecil ini akan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan.”

“Saya mengetahui bahwa banyak yang terluka masih terlilit berbagai masalah dan sakit karena kurangnya fasilitas di rumah sakit yang dikelola pemerintah. Sungguh menyedihkan dan saya tahu memerlukan biaya  yang sangat mahal untuk mendapatkan perawatan sendiri di rumah sakit swasta,” ujar Uskup Agung  Coutts.

Pendeta Simon Bashir, yang mengepalai  Gereja Bethel Methodist Memorial, mengatakan bahwa pihaknya masih mencari bantuan dari pemerintah.

“Kami mengalami masa-masa sulit, mereka  yang terluka dirundung berbagai masalah dan banyak yang pindah ke rumah sakit swasta lain di Quetta, Karachi dan Multan untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik,” katanya.

“Salah satu anggota paduan suara kami saat ini sedang  berada dalam perawatan setelah ususnya rusak. Kantong yang mereka gunakan untuk membantu pencernaannya menghabiskan biaya sekitar 1.500 rupee dan harus diganti setiap hari.  Anggota paduan suara lainnya menghabiskan  biaya 4.000 rupee setiap hari  karena mengalami patah tulang kaki.”

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi