Para penyumbang dari agama Budha, Kristen, dan Muslim di Mandalay bergegas memberikan makanan dan air minum kepada para korban bencana banjir terbaru.
Daerah Aungpinlay, Aungtharyar, Thamankone, Kywesakan, dan Patheingyi dilanda banjir karena hujan lebat dan bendungan Sedawgyi dibuka mencegah keruntuhannya.
Dengan lebih dari seratus rumah terendam, sekitar 3.000 orang harus meninggalkan rumah mereka dan tinggal di penampungan sementara kuil-kuil atau rumah kerabat di Mandalay. Banyak jenazah terapung dan masih banyak yang dinyatakan hilang.
Pemerintah setempat mengirim tim penyelamat dan relawan untuk mencari orang hilang, membuat tempat-tempat penampungan sementara, dan mendistribusikan barang-barang sumbangan dari lembaga donor swasta dan berbagai asosiasi kesejahteraan sosial.
Seorang yang selamat, Ko Myint Htay, mengatakan ucanews.com bahwa keluarganya berterima kasih kepada para donor dan menambahkan bahwa mereka sangat membutuhkan obat.
Bagi masyarakat setempat, ini merupakan mimpi buruk yang terulang. Pada September, hujan lebat dan banjir serupa melanda desa Patheingyi, yang menyebabkan bendungan Seitawlay pecah dan arus deras mengalir ke sungai Nadaungkya.
Oleh Reporter ucanews.com, Mandalay, Myanmar