Pemimpin-pemimpin Gereja di Vietnam mengimbau umat Katolik setempat untuk memberikan pertolongan bagi ribuan korban banjir di Vietnam tengah.

Puluhan desa dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur empat propinsi di Vietnam tengah — Ha Tinh, Quang Binh, Quang Tri, dan Thua Thien-Hue — selama 29 September-3 Oktober.

Menurut Komite Sentral Pencegahan dan Pengendalian Banjir di Vietnam, banjir tersebut menewaskan 52 orang dan 21 orang masih dinyatakan hilang.

Propinsi Quang Binh sendiri menderita kerugian besar dengan 42 orang meninggal, 17 hilang, 45 terluka, 30 desa terendam air dengan kerusakan tanaman, rumah, dan fasilitas umum lainnya yang diperkirakan mencapai 1,3 miliar dong (US$ 65 juta).

Uskup Vinh Mgr Paul Nguyen Thai Hop OP yang keuskupannya mencakup Propinsi Quang Binh dan Propinsi Nghe An mengatakan, air telah surut namun masyarakat masih berjuang dengan lumpur tebal dan sedang menghadapi kelaparan. Banyak yang kehilangan habis rumah dan tanaman mereka, dan tidak punya apa-apa untuk beberapa bulan ke depan, tambahnya.

Caritas Vietnam dan berbagai organisasi Gereja setempat telah memberi bantuan darurat berupa pakaian dan makanan bagi korban, kata Uskup Hop.

“Semua imam, kaum religius, dan umat Katolik setempat diminta untuk berdoa bagi pada korban, dalam Misa di semua gereja pada 24 Oktober,” kata uskup, yang meminta sumbangan darurat berupa uang, pakaian, makanan, dan perlengkapan lainnya.

“Kinilah saatnya kita memperlihatkan kasih kita kepada saudara-saudara kita,” katanya.

Jean Baptiste Kardinal Pham Minh Man dari Ho Chi Minh City juga meminta umat Katolik setempat untuk dengan murah hati memberi sumbangan untuk membantu para korban agar bisa kembali ke kehidupan normal mereka.

Uskup Agung Ha Noi Mgr Pierre Nguyen Van Nhon, ketua Konferensi Waligereja Vietnam, memohon umat Katolik di seluruh Vietnam untuk memberi dukungan secara spiritual dan material.

Konferensi waligereja telah mengirimkan bantuan darurat, tambahnya.

Oleh Reporter ucanews.com, Ho Chi Minh City, Vietnam