UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Film tentang martir Jepang genap 80 tahun

Oktober 18, 2011

Film tentang martir Jepang genap 80 tahun

Bagian dari film, Hideyoshi Toyotomi, pemimpin pada masa itu, menjamu misionaris Fransiskan Pedro Bautista

Sebuah film Jepang berjudul “26 Martir Jepang: Ware Yo ni Kateri” yang diputar perama kali pada 1 Oktober 1931, akan diputar lagi melalui layar lebar di seluruh Jepang untuk memperingati ulang tahun ke-80.

Film yang menampilkan aktor terkenal masa itu, diproduksi sebagai film bisu oleh Nikkatsu Corporation di sebuah studio di Kyoto. Nikkatsu adalah perusahaan film biasa dan tidak memiliki hubungan sebelumnya dengan Gereja atau organisasi keagamaan lainnya.

Pendanaan untuk film itu sebagian besar berasal dari investasi pribadi oleh Masaju Hirayama, seorang Katolik. Mulai tahun 1932, Hirayama membawa film ke Eropa dan Amerika, untuk memperkenalkan pertunjukkan secara internasional. Versi bahasa Inggris, Perancis, dan Belanda dikembangkan untuk acara ini.

Masaju Hirayama adalah kakek dari Takaaki Hirayama, yang menjadi uskup Oita dan kini berusia 87 tahun dan sudah pensiun.

Alasan Masaju membuat film itu adalah untuk menghilangkan prasangka terhadap agama Kristen Jepang yang telah ada sejak abad ke-17. Dikatakannya, alasan lain adalah menyebarkan citra positif tentang Jepang di luar negeri; bulan September 1931, Jepang telah menggelar Manchuria (Mukden) Insiden (dimana Jepang menciptakan dalih untuk menyerang dan menduduki Manchuria) dan menjadi sasaran kecaman internasional

Film itu dibuka pada masa ketika Pedro Bautista, seorang misionaris Fransiskan Spanyol, mendarat di Jepang sebagai utusan Gubernur Jenderal di Filipina. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa film asli termasuk adegan tentang kanonisasi itu, meskipun ini belum dikonfirmasi. Versi dirilis di Jepang (versi bahasa Inggris tanpa suara) tidak mencakup adegan tentang upacara.

Naskah ditulis oleh Pastor Hermann Heuvers SJ, seorang profesor di Sophia University Tokyo yang dikelola oleh Yesuit,  berdasarkan sebuah karya yang asli oleh Pastor Aime Villion, MEP. Pedoman upacara yang digambarkan disediakan oleh Msgr Egide Roy, OFM, administrator apostolik Kagoshima.

Sebanyak 26 santo Jepang termasuk enam Fransiskan dan tiga Yesuit. Martir termuda adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.

Tahun ini, sebagai bagian dari evangelisasi film itu untuk para penonton modern, Bruder Tomei Ozaki (OFMConv) berusia 83 tahun mengadakan tour dengan film itu, bertindak sebagai seorang narator di layar dan melalui DVD.

Link: Film about Japanese saints turns 80

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi