UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Dibutuhkan kepercayaan untuk perdamaian abadi, kata diplomat Vatikan untuk PBB

September 13, 2023

Dibutuhkan kepercayaan untuk perdamaian abadi, kata diplomat Vatikan untuk PBB

File foto Uskup Agung Gabriele Caccia di PBB. (Foto: Vatican News)

 

Tanpa kepercayaan, “Anda tidak dapat membangun perdamaian abadi,” kata Uskup Agung Gabriele Caccia, pengamat tetap Takhta Suci untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Uskup agung tersebut berbagi pemikirannya dengan Keuskupan Agung New York di The Good Newsroom pada 5 September pada doa malam tahunan untuk pembukaan Sidang Umum PBB ke-78, yang dimulai pada hari itu dengan tema “membangun kembali kepercayaan dan menyalakan kembali solidaritas global.”

Ibadat tersebut, yang dihadiri sekitar 350 peserta, berlangsung di Gereja Keluarga Kudus Manhattan, yang dijuluki “paroki PBB” karena tugasnya dalam melayani kebutuhan spiritual komunitas PBB.

Misi Takhta Suci telah menjadi tuan rumah acara tersebut sejak tahun 1987 sebagai bagian dari komitmen keseluruhannya untuk mempromosikan “perdamaian, keadilan, martabat manusia serta kerja sama dan bantuan kemanusiaan.”

Takhta Suci menjalin hubungan diplomatik dengan PBB tahun 1957, mewakili Negara Kota Vatikan serta otoritas tertinggi Gereja Katolik, termasuk paus sebagai uskup Roma dan kepala dewan para uskup.

“Suara kami adalah suara mereka yang tidak bersuara,” kata Uskup Agung Caccia kepada The Good Newsroom.

“Kami berada di sini sebagai pengamat untuk menghindari  kancah politik  langsung, namun sekedar mengingatkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai utama yang menjadi pedoman bersama bagi seluruh umat manusia.”

Uskup Agung mengatakan misi Takhta Suci di PBB mengalir dari “prinsip Inkarnasi.”

“Di mana ada orang, di sanalah Gereja berada, karena kasih Tuhan ada untuk setiap orang dan di tempat ini khususnya,” kata Uskup Agung Caccia.

“Ada cara lain, cara dialog, cara negosiasi, cara mendengarkan secara cermat berbagai alasan dan kebutuhan,” kata prelatus itu.

“Jika ada kemauan, pasti ada jalan, jadi kami ingin menekankan kontribusi global ini (kepada PBB), yang dimulai dengan kepercayaan satu sama lain.”

Duta Besar Dennis Francis dari Trinidad dan Tobago, yang baru saja dilantik sebagai ketua sesi ke-78 Majelis Umum PBB, menggemakan kata-kata uskup agung tersebut.

“Kami berkumpul di ruangan ini terikat oleh dedikasi kami terhadap multilateralisme dan keyakinan untuk membangun kepercayaan dan perdamaian,” ujarnya dalam sambutannya pada  doa tersebut.

Kebaktian malam juga memberikan kesempatan untuk merayakan peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan peringatan 60 tahun ensiklik St. Johanes XXIII “Pacem in Terris” (Perdamaian di Bumi), kata Uskup Venesia, Mgr. Frank J. Dewane.

Uskup menjelaskan keduanya sebagai dokumen “penting” yang membahas “hak asasi manusia dan kesejahteraan individu.”

Dalam pidatonya baru-baru ini di PBB, Uskup Agung Caccia mendesak pembaruan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam (Black Sea Grain Initiative), yang ditinggalkan oleh Rusia pada Juli, sehingga menyebabkan harga pangan global melonjak.

Dengan perantaraan PBB dan Turki pada Juli 2022, perjanjian ini memungkinkan pasokan makanan yang sangat dibutuhkan dari Ukraina untuk mencapai pasar global di tengah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, yang diluncurkan pada Februari 2022 setelah agresi yang dimulai tahun 2014.

Pada sesi PBB, uskup agung juga menyoroti pentingnya mempromosikan budaya perdamaian di era digital, serta mempercepat upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.

Sumber: Trust needed for lasting peace Holy See diplomat tells UN

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi