UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Keuskupan agung di India berupaya keluar dari Gereja ritus Timur

April 22, 2024

Keuskupan agung di India berupaya keluar dari Gereja ritus Timur

Umat Katolik mengahdiri Misa di Kerala, pusat Gereja Siro Malabar, yang dilanda perselisihan liturgi yang telah berlangsung selama lima dekade. (Foto: AFP)

 

Para imam dari sebuah keuskupan agung yang tergabung dalam Gereja Ritus Timur Siro-Malabar menginginkan Vatikan mengakui keuskupan agung mereka sebagai Gereja yang independen setelah sinode Gereja mereka gagal menyelesaikan perselisihan liturgi yang telah berlangsung selama lima dekade.

Dalam pertemuan darurat pada 19 April, sekitar 300 imam dari Keuskupan Agung Ernakulam-Angamaly meminta administrator apostolik Uskup Agung  Bosco Puthur untuk menyampaikan kepada Vatikan bahwa mereka ingin dipisahkan dari Gereja Siro-Malabar.

Pastor Jose Vailikodath, juru bicara Komite Perlindungan Keuskupan Agung, sebuah badan para imam keuskupan agung itu, mengatakan para imam mengambil sikap tersebut setelah administrator menjelaskan bahwa sinode Gereja tidak akan menuruti permintaan mereka untuk melanjutkan Misa.

Pastor Vailikodath, dalam sebuah pernyataan, mengatakan para imam ingin Uskup Agung Puthur menyampaikan kepada Vatikan agar mengakui keuskupan agung mereka sebagai Gereja terpisah di bawah kepemimpinan paus di luar Gereja Siro-Malabar.

Para imam juga mengatakan kepada administrator apostolik bahwa meskipun mereka setuju untuk merayakan Misa yang disetujui Sinode, umat paroki mereka tidak akan mengizinkan mereka mengubah liturgi yang telah mereka ikuti selama lima dekade.

Perselisihan tersebut bermula dari keputusan sinode yang menerapkan keseragaman dalam perayaan liturgi. Sinode menginginkan semua imam menghadap altar dan umat, namun para imam keuskupan  agung itu menolak menerima hal ini dan terus menghadap umat sepanjang Misa.

Pemisahan dapat semakin memperumit situasi karena keuskupan agung tersebut adalah tempat kedudukan kepala Gereja,  Uskup Agung Raphael Thattil.

Gereja yang berbasis di Negara Bagian Kerala di India selatan ini memiliki 35 keuskupan dan sekitar 5 juta umat Katolik. Sekitar 10 persen umat Katolik adalah anggota keuskupan agung tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Uskup Agung Puthur membacakan surat dari Uskup Agung Thattil yang mengancam tindakan disipliner terhadap para imam yang menolak merayakan Misa yang disetujui Sinode.

Pastor Vailikodath mengatakan para imam tidak terganggu dengan ancaman tersebut. Menurut Pastor Vailikodath, salah satu dari mereka mengatakan, “Akan lebih baik jika mendirikan pengadilan agama untuk mengadili 450 imam sesegera mungkin dan memulai langkah hukuman daripada bernegosiasi.”

Gerakan Transparansi Keuskupan Agung (AMT) adalah gerakan para imam, religius, dan awam yang mempelopori tuntutan Misa tradisional.

“Kami tidak akan mengizinkan Misa yang disetujui Sinode di Gereja kami,” kata juru bicara gerakan tersebut, Riju Kanjookaran.

“Jika Sinode tidak siap untuk memberikan status varian liturgi pada Misa kita atau mengizinkan kami melanjutkannya, akan lebih baik bagi kami untuk tetap berkomitmen pada Vatikan dan menjadi bagian darinya sebagai Gereja yang terpisah,” katanya kepada UCA News pada 22 April

Keuskupan agung itu menyaksikan beberapa insiden kekerasan terkait perselisihan liturgi, terutama setelah Sinode pada Agustus 2021 memutuskan  semua keuskupannya mengikuti Misa yang disetujui Sinode demi kesatuan liturgi dalam Gereja.

Perselisihan ini terjadi  tahun 1970-an mengenai orientasi imam selama Misa. Tahun 1999, sinode Gereja merancang Misa seragam sebagai kompromi. Hal ini mengharuskan para imam menghadap altar dan umat.

Namun, karena mendapat tentangan, hal itu tidak diterapkan di semua keuskupan. Pada Agustus 2021, sinode memerintahkan seluruh 35 keuskupan untuk menerapkannya mulai November 2021, sehingga menghidupkan kembali kontroversi tersebut.

Setelah mendapat tentangan awal, 34 keuskupannya mengadopsi Misa yang disetujui sinode pada November 2021, namun para imam di Keuskupan Agung Ernakulam-Angamaly menolak dan terus merayakan Misa menghadap umat.

Sumber: Indian archdiocese seeks to move out of eastern rite church

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi