UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Bangun persatuan Gereja, kata Paus Fransiskus kepada para peziarah

April 23, 2024

Bangun persatuan Gereja, kata Paus Fransiskus kepada para peziarah

Paus Fransiskus bertemu dengan para peziarah dari sejumlah keuskupan di Italia - Cesena-Sarsina, Tivoli, Savona dan Imola - dalam rangka peringatan dua abad wafatnya Paus Pius VII. (Foto: Vatican News)

 

Paus Pius VII, yang menjadi tawanan Napoleon dari tahun 1809 hingga 1814, mengalami penghinaan tetapi ia berhasil menolak semua upaya untuk memecah belah persatuan Gereja Katolik, kata Paus Fransiskus.

Ketika Napoleon dikalahkan dan paus dapat kembali ke Roma, “komunitas yang muncul lebih miskin secara materi, namun secara moral lebih kuat, lebih kohesif dan lebih kredibel,” kata paus kepada para peziarah dari sejumlah keuskupan di Italia – Cesena-Sarsina, Tivoli, Savona, dan Imola, untuk memperingati 200 tahun wafatnya Paus Pius VII.

Barnabas Chiaramonti (Paus Pius VII), lahir di Cesena, Italia, kemudian menjadi seorang biarawan dan kepala biara Benediktin sebelum terpilih menjadi paus tahun 1800.

Paus Fransiskus mengatakan kepada para peziarah, “Teladannya memacu kita untuk mengikutinya di zaman kita, …membangun persatuan dalam Gereja Universal,  dalam Gereja lokal,  dalam paroki-paroki dan dalam keluarga:  membangun persekutuan,  mendukung rekonsiliasi, memajukan perdamaian, setia pada kebenaran dalam kasih!”

Paus Pius VII berasal dari keluarga kaya, kata Paus Fransiskus kepada para peziarah, namun ia telah mengatakan kepada para kardinal yang memilih dia bahwa “hal ini bukanlah suatu kemegahan… melainkan penghinaan terhadap  kerendahan hati, kesopanan, dan  kesabaran, dalam kasih dan akhirnya dalam setiap tugas imam agar citra Pencipta kita ditunjukkan, dan dimensi otentik dari Gereja dipertahankan.”

“Apa yang dia katakan sungguh indah,” kata Paus Fransiskus.

Setelah pasukan Napoleon menginvasi Italia, Paus Pius VII mencoba bernegosiasi dengannya dan berhasil sampai batas tertentu sampai Napoleon menginvasi Negara Vatikan tahun 1809 dan mengasingkan paus ke Savona dan kemudian ke Prancis.

“Dia adalah orang yang sangat pintar, sangat saleh dan cerdas,” kata Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus mengatakan kepada para peziarah untuk memikirkan Paus Pius VII dan mencoba meniru “gaya kelembutan dan kesiapannya untuk berkorban.”

“Tetapi ini tidak berarti kita bodoh, tidak, tidak, itu bukanlah kelemahlembutan,” kata Paus Fransiskus.

“Kelemahlembutan, namun licik seperti yang dianjurkan Tuhan. Jinak seperti merpati tetapi licik seperti ular.”

Sumber: Build church unity pope tells pilgrims

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi