UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Keuskupan di Pakistan bantu keluarga Kristen miskin yang menghadapi penggusuran

April 25, 2024

Keuskupan di Pakistan bantu keluarga Kristen miskin yang menghadapi penggusuran

Uskup Faisalabad Mgr. Indrias Rehmat mengunjungi keluarga-keluarga Kristen yang terkena dampak pada 22 April. (Foto: Disediakan)

 

Sebuah keuskupan di Pakistan tengah mulai meenggalang dana bagi umat Kristiani yang menghadapi penggusuran dari propertinya setelah tinggal di sana selama lebih dari 60 tahun.

Keuskupan Faisalabad di Provinsi Punjab tengah membentuk panel ekumenis beranggotakan tujuh orang pada 23 April untuk mengumpulkan dana dan membantu 75 keluarga Kristen yang diperintahkan oleh pengadilan untuk mengosongkan properti di Akbarabad, kawasan komersial seluas 23 hektar yang dimiliki oleh keluarga Raja Riaz, mantan pemimpin oposisi di Majelis Nasional (majelis rendah).

“Ayah Riaz membantu kami dengan mengambil sedikit biaya. Generasi sekarang kejam. Kami tidak punya uang,” kata Shahzad Masih, ayah empat anak yang tinggal di rumah sempit bersama lima saudara laki-lakinya di Akbarabad.

Ada lebih dari 50 keluarga Katolik. Kebanyakan dari mereka bermata pencaharian sebagai pekerja sanitasi.

“Kakek saya termasuk orang yang membuat tanah tandus ini bisa dihuni. Merupakan praktik umum untuk mengklaim tanah pemerintah dengan terlebih dahulu menempatinya dan kemudian mendapatkan hak atas tanah tersebut. Semua tagihan listrik didaftarkan atas nama ayah saya,” kata Masih, 45, seorang pengemudi becak.

Raja Fazal Abbas, kakak laki-laki Riaz, mengatakan kami akan melakukan “apa yang disarankan pengacara kami.”

Tahun 1960, ayah Riaz mengizinkan orang Kristen miskin untuk menetap di Akbarabad tanpa biaya. Namun keretakan terjadi tahun 1998 antara keluarga Kristen dan Muslim. Ia mengklaim bahwa Akbarabad adalah milik pemerintah, umat Kristiani mengajukan kasus penipuan terhadap 15 anggota keluarga Riaz.

Pada Maret 2020, tiga hakim Mahkamah Agung memerintahkan umat Kristen untuk mengosongkan tempat tersebut.

Orang-orang Kristen tersebut kemudian membuat perjanjian dengan keluarga Muslim untuk membeli tanah tersebut dan meminta 775.000 rupee (2.786 dolar AS) per 25 meter persegi untuk dicicil.

Pastor Khalid Rashid Asi, direktur Komisi Nasional Keadilan dan Perdamaian Uskup Katolik di Keuskupan Faisalabad, mengatakan umat Kristiani telah membayar 13 juta rupee secara kolektif.

“Nilai properti melonjak dan umat Kristiani kini diminta membayar 1.500.000 rupee per 25 meter persegi dalam waktu enam bulan. Kami meminta tarif yang lebih rendah dan waktu yang lebih lama [untuk membayar],” kata Pastor Asi, anggota panel ekumenis, kepada UCA News.

Pada 18 April, polisi menyegel rumah tiga keluarga yang terpaksa mendirikan tenda di jalan.

Memprotes penggusuran tersebut, ribuan umat Kristen memblokir jalan selama delapan jam protes.

“Politisi lokal terlibat. Akan menjadi bencana jika orang-orang Kristen diusir,” kata imam itu.

Uskup Faisalabad Mgr. Indrias Rehmat memimpin kunjungan ke Akbarabad pada 22 April.

“Upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan keadilan bagi umat Kristiani,” kata Uskup Rehmat.

Delegasi yang dipimpin senator Kristen Khalil Tahir Sindhu telah bertemu dengan Riaz yang setuju memberikan diskon.

Sumber: Pakistan diocese chips in to help christians facing eviction

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi