Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyayangkan masih tingginya jumlah penculikan terhadap anak-anak selama bulan Januari hingga Mei tahun ini.
Hal ini disebabkan karena orang tua jarang memperhatikan anak-anak mereka.
“67 kasus penculikan sejak Januari – Mei 2010,” kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, seperti dilansir Detik.com, Kamis 3 Juni.
Dari jumlah tersebut, baru 27 kasus berhasil diungkap, sedangkan 40 kasus lainnya sampai saat ini belum terungkap.
Menurut Arist, faktor ekonomi menyebabkan penculikan anak terjadi berulang kali. Para penculik biasanya meminta uang tebusan. Namun dia tidak menyangkal bahwa ada juga yang menculik untuk mengadopsi anak tersebut.
Karena itu dia mendesak pihak kepolisian untuk cepat memberi tanggapan terhadap setiap laporan yang masuk.
“Jangan tunggu 1×24 jam,” katanya, karena itu justru akan mempersulit pencarian.
Arist bahkan mendesak agar laporan anak hilang yang usianya 5-10 tahun jangan lagi ditempatkan sebagai anak hilang tapi sebagai kasus penculikan.