UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Peran Maria diakui penting bagi perubahan

Juni 3, 2010

Peran Maria diakui penting bagi perubahan

Jalaludin Raham (kanan) dalam seminar tentang peran Maria di Jakarta

Bulan Mei sebagai bulan devosi kepada Maria sudah lewat. Namun pada akhir bulan lalu, intelektual Katolik, Muslim dan Protestan menekankan kembali peran penting Maria bagi orang beriman dewasa ini.

“Kesetiaan dan kesederhanaan Maria menjadi inspirasi bagi banyak orang,” kata Pastor Petrus Maria Pidyarto Gunawan O.Carm, dosen kitab suci di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana (http://www.stftws.org/) di Malang, Jawa Timur pada sebuah seminar di Jakarta, 30 Mei lalu.

Seminar tentang peran Maria dilihat dari sudut pandang Katolik, Islam dan Protestan ini diselenggarakan di Gereja Katedral Jakarta, dan dihadiri sekitar 600 orang.

Menurut Pendeta Yerry E. Tawalujan dari Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), (http://www.pgi.or.id/home),  meskipun bukan tokoh sentral, peran Maria sangat penting.

Menurut pandangan Protestan, “Maria tidak diperkenalkan sebagai Bunda Allah, dan Kitab Suci tidak menyatakan secara jelas perannya sebagai Bunda Gereja.”

Namun, Maria adalah figur keteladanan sebagai hamba Allah yang patut ditiru. Dia mengajak “untuk bertindak seperti Maria dalam kehidupan bermasyarakat.”

Sedangkan Jalaludin Rahmat, seorang intelektual Muslim, mengatakan bahwa Maryam (bahasa Arab untuk Maria) dianggap sebagai model bagi semua wanita di seluruh dunia.

“Kita tidak hanya sekedar menghormati dia, tapi harus bertindak seperti dia,” kata dosen Universitas Indonesia (http://www.ui.ac.id/en) ini. Dalam Qur’an Miriam disebut sebanyak 34 kali sebagai seorang wanita yang kudus.

Konradus Epa, Jakarta

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi