Ketika saya kembali ke London dari Hari Kaum Muda se-Dunia (WYD) minggu lalu, saya membaca berbagai surat kabar dan situs-situs dimana saya berharap memuat wajah-wajah senyum para peserta dan headline-headline yang meliputi semangat yang mengelora dari orang muda Katolik dari seluruh dunia yang berkumpul melihat Paus Benediktus pada kunjungannya ke Madrid, demikian tulis Jo-Anne Rowney,  di blog.reuters.com.

Apa yang saya temukan membuat saya kecewa. Sebagian besar artikel melaporkan “ribuan” pemerotes menentang kunjungan itu. Hanya sebagian kecil artikel fokus pada WYD sendiri yakni pertemuan orang muda Katolik internasional yang diadakan dua atau tiga tahun sekali.

Bahkan sedikit saja yang menyebut 1,5 juta OMK yang berkumpul di Madrid untuk bisa melihat sekilas Bapa Suci. Anda juga mungkin tidak tahu, bahwa orang yang melakukan perjalanan jauh untuk merayakan iman mereka bersama Paus jumlahnya tiga ratus kali lebih banyak dibandingkan orang yang datang untuk protes.

Sesuatu yang tak terelakkan bahwa ada ketidakseimbangan antara apa yang terjadi dan apa yang orang dengar tentang acara itu. Ini tampak dalam laporan-laporan tentang doa bersama di mana 1 juta orang berkumpul untuk hingga tengah malam untuk melihat Paus pada hari Minggu.

Laporan-laporan itu lebih memberitakan bahwa orang meninggalkan acara itu akibat cuaca buruk, para peziarah tidak bisa menerima Komuni, dan mereka tidak bisa memasuki tempat utama, padahal faktanya bahwa tempat-tempat untuk lewat disediakan untuk mereka. Semuanya benar. Namun pertemuan itu jauh dari sekedar berita tentang kekecewaan dan kesemrawutan.

Baca selengkapnya: Media reports and WYD: a pilgrims view