UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Masuk politik karena ingin mengubah birokrasi

September 7, 2011

Masuk politik karena ingin mengubah birokrasi

Basuki Purnama (ahok.org)

Berkampanye untuk menjadi pejabat publik di negeri ini selalu mengandalkan uang atau pembagian kaos gratis kepada para pemilih.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Basuki Purnama yang menawarkan diri untuk menjadi gubernur DKI Jakarta tahun 2012, demikian lapor Febriamy Hutapea dari The Jakarta Globe.

Malahan, Basuki, yang dikenal sebagai Ahok, akan mencari dukungan masyarakat untuk mencari terobosan baru bagaimana mengubah ibukota.

“Saya ingin mengubah kota ini, maka saya membutuhkan dukungan masyarakat untuk memenuhinya. Kita harus membuat perubahan bersama,” katanya.

Ahok merupakan orang Kristen pertama dan warga Indonesia keturunan Tionghoa yang ikut bersaing dan terpipih menjadi bupati Belitung Timur di propinsi Bangka-Belitung tahun 2005.

Ia menahan diri untuk tidak memajang dirinya di papan reklame seperti yang telah dilakukan oleh kandidat lain di seluruh kota. “Tidak semua calon yang ada di baliho dapat memenangkan hati rakyat,” katanya. Pengalamannya terdahulu mendorongnya untuk percaya bahwa ketika pencalonannya disetujui oleh komisi pemilihan umum (KPU), maka popularitasnya akan terangkat.

Ahok mulai sebagai seorang pengusaha, namun menutup usaha tambangnya karena frustrasi menghadapi birokrasi di Bangka-Belitung.

Ia selalu menyogok untuk memenangkan tender atau memberi uang pelicin untuk menjamin usahanya berjalan lancar. Dan karena ia menolak untuk kerja sama, maka bisnisnya hancur, katanya.

“Jika tujuan saya dulu hanya untuk mendapat keuntungan, saya pasti sudah menggelinding di dalamnya.” katanya. “Semakin korup sebuah ssstem, semakin lancar sebuah bisnis. Tapi, nurani saya tidak bisa menghadapi hal itu.”

Maka jawabannya adalah menghadapi sistem dengan gigih. Ia mulai masuk dalam politik lokal, dan tahun 2004 ia sukses memperoleh kursi di DPRD Belitung Timur.

Selengkapnya: Graft fighter guns for Jakarta’s top office

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi