UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Korea Utara terbuka bantuan pangan dari Vatikan

Juni 28, 2012

Korea Utara terbuka bantuan pangan dari Vatikan

 

Sebuah kelompok awam Katolik dari Roma diundang ke Korea Utara bulan lalu untuk menyalurkan bantuan 25 ton makanan, meskipun republik sosialis tertutup dan tidak memiliki hubungan resmi dengan Vatikan dan Gereja Katolik.

Komunitas Sant’Egidio, sebuah kelompok awam Katolik, itu telah terlibat selama puluhan tahun dalam bantuan internasional dan menjadi pemrakarsa kerjasama.

Dijuluki “Trastevere’s United Nations“, kelompok yang bermarkas di Roma itu, salah satu prestasinya yang luar biasa adalah membuat kesepakatan damai tahun 1992 guna mengakhiri perang saudara di Mozambik.

Wakil  Sant’Egidio Mauro Garofalo mengunjungi Korea Utara pada 24-30 Mei untuk mengawasi distribusi beras, kacang, gula dan minyak untuk panti jompo dan sebuah panti asuhan, di daerah sekitar 100 km sebelah selatan Pyongyang.

Program bantuan pangan itu dibentuk atas permintaan mantan Duta Besar Korea Utara untuk Italia, Han Tae Song.

“Para diplomat Korea [Utara] sering mengunjungi Sant’Egidio guna meminta bantuan untuk rakyat mereka,” kata Garofalo kepada ucanews setelah pulang dari negara komunis itu.

Penduduk setempat sedang “menghadapi kekeringan dan gagal panen,” sementara mereka masih belum pulih dari banjir dua tahun lalu.

Garofalo, yang menghadiri dalam semua kunjungan ke Korea Utara, mengatakan dia diizinkan untuk mengawasi pengiriman bantuan.

Dia juga mengadakan “pertemuan” dengan para pejabat dan perwakilan dari Departemen Luar Negeri di Pyongyang.

“Kami telah diminta untuk mengintensifkan bantuan untuk penduduk mereka,” tambahnya.

Sebuah misi bantuan kedua sedang direncanakan dan harus disalurkan sebelum akhir tahun, tambahnya.

Menurut Garofalo, “Penduduk Korea Utara hampir mengalami kekuarangan segalanya: pertama-tama lebih banyak makanan bergizi. Tapi, kita juga bisa melihat bahwa mereka perlu deterjen,  obat-obatan dan peralatan medis,” katanya.

Ia menambahkan, “Sistem produksi menuju negara itu telah dihukum akibat embargo internasional, terutama sebagai akibat kelangkaan bahan bakar.”

Dalam surat resmi, Komite Pusat Federasi Korea untuk Perawatan Lansia berterima kasih atas “bantuan kemanusiaan” dari Sant’Egidio, seraya menambahkan bahwa “bantuan berkelanjutan”.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperingatkan pekan lalu bahwa Korea Utara menghadapi kekurangan pangan parah karena kekeringan terburuk dalam satu abad.

Karitas Korea, berbasis di Seoul, telah menyelenggarakan pengiriman makanan dan program bantuan terbatas kepada Korea Utara.

Tapi, Korea Selatan menghentikan semua bantuan pangan sebagai reaksi atas tes rudal Korut yang diluncurkan pada awal April, tapi mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas landas.

Sumber: North Korea makes rare overture for food aid from the Vatican

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi