UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Meningkatkan dialog dengan Muslim fokus utama perjalanan Paus ke Turki

Nopember 28, 2014

Meningkatkan dialog dengan Muslim fokus utama perjalanan Paus ke Turki

 

Saat mengujungi Turki pada 28 November hari ini, dan akan berakhir 30 November, Paus Fransiskus memiliki masalah kompleks – ekumenis, antaragama, dan urusan politik global.

Paus Fransiskus akan menjadi pusat perhatian saat ia menginjakkan kakinya di ibukota Turki, Ankara, pada hari ini, sebelum menuju ke pusat Kristen bersejarah di Istanbul pada Sabtu dan Minggu – dialog di antara Kristen dan Muslim.

Dari 76 juta penduduk yang tinggal di Turki, 97 persen beragama Islam.

Setelah disambut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada Jumat sore, Paus Fransiskus akan bertemu dengan kepala Departemen Agama negara itu, sebuah departemen pemerintah yang dikenal dengan Diyanet yang bertugas memberikan dan mengatur pelayanan keagamaan di Turki.

Seorang akademisi Turki mengatakan bahwa kunjungan Paus bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan setelah delapan tahun dialog Katolik-Muslim menurun di negeri ini – kehadiran Paus bisa memicu dialog yang lebih luas di seluruh negara itu.

“Paus Fransiskus bisa membuka lembaran baru dalam cara berdialog,” katanya.

Paus Fransiskus, katanya, “mungkin mengkritik sekularisasi, kebebasan tanpa batas, ketidakadilan, kediktatoran. Dengan demikian ia dapat memberikan dasar bersama bagi dialog dengan umat Islam lagi.”

A. Rashied Omar, akademisi dan tokoh Muslim yang berbasis di Amerika Serikat (AS), juga mengatakan kunjungan Paus bisa bermanfaat untuk meningkatkan dialog antara kedua agama, tetapi ia juga menekankan para pemimpin agama harus melanjutkan upaya Paus Fransiskus.

Terkait hubungan Kristen-Muslim “telah menurun” akibat “geopolitik global yang tidak adil dan ekstremisme agama meningkat,” kata Omar, perjalanan Paus Fransiskus “bisa berfungsi sebagai sumber pemulihan dan rekonsiliasi di antara Kristen dan Muslim.”

“Untuk memaksimalkan kesempatan berharga ini … para tokoh Muslim membutuhkan lebih banyak lagi menjangkau, berpartisipasi dan menerima ajakan Paus Fransiskus ‘untuk mengadakan dialog antaragama dan membangun solidaritas,” kata Omar, seorang cendikiawan dari Kajian Islam dan Pembangunan Perdamaian di Kroc Institut for International Peace Studies di Universitas Notre Dame, AS.

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi