UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Gereja Hong Kong tolak mata pelajaran baru

September 22, 2011

Gereja Hong Kong tolak mata pelajaran baru

Seorang guru TK di Hong Kong menjelaskan makna bendera Cina kepada siswa

Sebuah proposal untuk memperkenalkan Pendidikan Moral dan Bangsa (MNE) sebagai mata pelajaran wajib mendapat tanggapan negatif dari pendidik dan pengamat pendidikan.

Komisi Pendidikan keuskupan, yang merupakan otoritas pendidikan terbesar di Hong Kong, sangat kritis dengan hal itu, dan mencap MNE sebagai sebuah “kemunduran” dan “menjual murah’ patriotism.

Saat ini proposal itu sedang diteliti setelah konsultasi publik selama empat bulan.

Sebuah pernyataan tertulis sudah dikirim kepada pihak pengakses yang isinya tidak setuju dengan proposal itu.

Menurut komisi itu, “Peningkatan kualitas bangsa merupakan persyaratan penting bagi pengembangan siswa secara holistik. Tapi, kualitas bangsa yang disebut itu tampaknya melibatkan dukungan buta dan mutlak terhadap negara.”

“Patriotisme hanya salah satu dari nilai-nilai. Gereja Katolik menganggap penghormatan terhadap martabat manusia, memperjuangkan makna hidup, kekudusan dan transendensi sebagai nilai-nilai yang lebih fundamental, ” lanjutnya.

Mata pelajaran baru itu akan menggantikan modul Pendidikan Moral dan Kewarganegraan  yang ada, yang telah digunakan sejak tahun 2001. Banyak sekolah saat ini mengintegrasikan topik pendidikan moral dan kewarganegaraan ke dalam mata pelajaran reguler mereka dan berbagai kegiatan.

Tetapi, jika proposal baru itu disahkan, MNE akan diajarkan sekali atau dua kali seminggu sebagai mata pelajaran terpisah, mulai tahun depan. MNE bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai positif dan sikap siswa terhadap kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa.

Staf Dinas Pendidikan Francis Chan Nai-kwok menyatakan khawatir bahwa sekolah Katolik mungkin harus mengurangi kelas Pendidikan Agama untuk memberikan ruang bagi MNE, karena jadwal sekolah biasanya sangat ketat.

Seorang guru SD Katolik berpendapat bahwa “sekolah-sekolah lokal sudah mengajar siswa mencintai negara kita. Saya pikir mengasuh mereka berpikir kritis pada urusan Cina saat ini adalah lebih penting. ”

Sebagai badan yang mensponsori sekolah terbesar di Hong Kong, Gereja Katolik mengelola 111 SD dan 87 SMP, dengan 154.000 siswa, dari 572 SD dan 533 SMP di Hong Kong.

Sumber: Church says no to revised school subject

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi