UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kehidupan yang baik tidak selalu sederhana

Juli 9, 2012

Kehidupan yang baik tidak selalu sederhana

Dengan menukarkan kesibukan yang padat di kota dengan pertanian organik adalah mimpi digapai oleh warga Korea Selatan.

Data pemerintah menunjukkan bahwa lebih dari 23.000 orang dari perkotaan pindah ke desa-desa pertanian tahun 2011, yang meningkat 158 persen dari tahun sebelumnya.

Tapi, para petani mengingatkan bahwa beralih ke hidup sederhana tidak selalu sederhana. “Orang kota semakin banyak mulai tertarik dengan pertanian tetapi mereka harus benar-benar siap,” kata John Kim Young-gil, yang telah menjadi seorang petani selama 13 tahun.

Kim, seorang Katolik, tinggal di sebuah desa di kaki gunung Jirisan di Namwon bersama enam keluarga Katolik lainnya. Mereka semua berkomitmen pada prinsip-prinsip pertanian organik.

Sesama petani setuju bahwa persiapan adalah penting. “Orang yang ingin melakukannya harus mengunjungi daerah pertanian beberapa kali mengalaminya, sebelum mereka memutuskan untuk berhenti di kehidupan kota,” saran seorang petani.

Aspek lain menunjukkan bahwa petani kecil calon harus siap untuk hidup dengan penghasilan yang jauh lebih rendah dari rata-rata nasional.

“Saya mendapatkan sekitar 800.000 won (US $ 700) sebulan dari hasil pertanian saya,” kata salah satunya. “Meskipun pendapatan ini kecil, hal itu membuat saya ingin menghindari acara-acara sosial.”

Agustinus Maeng Joo-hyung adalah direktur pendidikan bagi sebuah organisasi bernama Woori-nong Saligi (Selamatkan Lahan Pertanian Kami), yang dikelola oleh Keuskupan Agung Seoul.

“Orang yang lahir dan dibesarkan di kota-kota berpikir bahwa hal itu adalah hanya sebuah petualangan dan mereka masuk langsung ke pertanian tanpa mendapatkan informasi yang cukup,” katanya.

“Ada kemungkinan kuat bahwa ‘mereka akan gagal untuk meneruskan, baik secara fisik, ekonomi atau emosional. Mereka memiliki pilihan lebih sedikit untuk pendidikan anak-anak mereka dan kurang dari kehidupan sosial.”

Menanggapi masalah tersebut, sejumlah inisiatif telah diluncurkan untuk membantu orang menyesuaikan diri dengan situasi pedesaan.

CCFM, koalisi petani Katolik, pada awalnya diluncurkan untuk kampanye hak-hak politik dan ekonomi petani. Tapi, koalisi itu beralih dengan fokus pada mempromosikan metode organik tahun 1990-an. Sejak itu, CCFM telah membuat orang Katolik yang tinggal di perkotaan mengalami pertanian organik dan memperlengkapi mereka dengan pengetahuan dengan memutuskan sebagai pekerjaan penuh waktu.

Beberapa keuskupan termasuk Seoul, Gwangju dan Masan, juga menawarkan program pertanian dengan orientasi bagi warga perkotaan. Program lain akan dimulai pada Uijeongbu bulan ini. Dan sebuah kuil Buddha di dekat desanya Kim di Namwon menyediakan pendidikan untuk para petani, bersama beberapa  imam Katolik menjadi tutor.

Selain persiapan yang baik, Kim juga menekankan perlunya komitmen. “Ini hampir mustahil untuk melanjutkan pertanian organik jika Anda tidak memiliki keyakinan bahwa melalui pertanian bisa menyelamatkan hidup,” katanya.

Sumber: The good life is not always simple

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi