UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Kampanye anti-narkoba misionaris berhasil di Hong Kong

Januari 6, 2017

Kampanye anti-narkoba misionaris berhasil di Hong Kong

Pastor John Wotherspoon (kanan) bertemu dengan seorang napi perempuan Tanzania selama perjalanannya ke Tanzania pada Januari 2015.

 

Seorang misionaris Australia memperkecil jumlah pengedar narkoba dari Afrika yang memasuki Hong Kong dengan meminta para narapidana (napi) untuk mengirim kesaksian ke negara asal mereka.

Setelah belajar tentang meningkatnya jumlah pengedar narkoba dari Afrika yang dipenjarakan di Hong Kong, Pastor John Wotherspoon OMI, seorang pastor pelayan penjara, meluncurkan kampanye anti-narkoba.

Kampanye ini mengajak para napi menulis surat peringatan kepada sesama warga negara mereka untuk tidak mengulangi kesalahan mereka. Pastor Wotherspoon menerbitkan surat-surat tersebut pada sebuah website.

Menurut imam itu, sebelum kampanye sekitar 30 pedagang narkoba dari Afrika ditangkap di bandara dan dipenjarakan setiap tahun. Tahun 2016 hanya ada tiga penangkapan.

“Upaya ini telah menghentikan sekitar 100 pedagang memasuki Hong Kong dalam tiga tahun terakhir,” kata Pastor Wotherspoon.

Kampanye itu juga mengatasi kekurangan informasi di negara asal mereka mengenai dampak perdagangan tersebut.

“Orang-orang tidak tahu bahwa mereka dapat dihukum penjara selama 10 hingga 12 tahun jika tertangkap,” kata Pastor Wotherspoon.

David Sham, wakil ketua Serikat St. Vincent de Paul Ozanam, mengatakan bahwa orang-orang dari negara-negara miskin menjadi sasaran bagi agen perdagangan yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

“Kampanye Pastor Wotherspoon ini sangat membantu mereka tentang kebenaran informasi,” katanya kepada ucanews.com.

Hong Kong menyediakan rute transit populer bagi perdagangan narkoba karena pasar narkoba sangat menggiurkan di Tiongkok. Hong Kong juga relatif mudah karena bandara tidak memiliki cek sidik jari atau persyaratan visa bagi warga dari banyak negara Afrika.

Di antara surat-surat yang diterbitkan, termasuk seorang wanita Tanzania berusia 40 tahun yang dipenjara tahun 2016.

Menulis dalam bahasa Inggris dan Swahili, wanita itu menceritakan bagaimana dua orang Nigeria membujuk dia mengambil narkoba di Dubai dan membawanya ke Tiongkok melalui Hong Kong.

Dia menyerukan rekan-rekannya dari Tanzania: “Banyak kemiskinan dapat mendorong Anda, namun jangan tergoda untuk menjadi bandar narkoba atau membawanya ke negara-negara di seluruh dunia.

“Sekarang, saya di penjara dan telah mengalami penderitaan bagi keluarga saya. Hindari ini sebelum terjadi pada Anda.”

Kampanye Pastor Wotherspoon juga termasuk mengunjungi  Afrika untuk berbagi pesan secara pribadi. Setelah Natal ia akan mengambil satu bulan ke depan untuk melakukan perjalanan ke Afrika Selatan, Lesotho dan negara-negara lainnya.

“Saya akan mengunjungi sekitar 30 keluarga narapidana dan membawa mereka pesan dan sumbangan. Saya juga akan berupaya mengumpulkan mereka bersama-sama sebagai kelompok untuk saling mendukung dan membantu,” kata imam itu.

Kampanye Pastor Wotherspoon dibiayai sendiri dan teman-temannya setempat mensponsori perjalanannya.

Sumber: ucanews.com

 

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi