UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Keuskupan Taiwan bergabung dengan kota tertua dalam memperingati 400 tahun

April 16, 2024

Keuskupan Taiwan bergabung dengan kota tertua dalam memperingati 400 tahun

Foto yang diambil pada 10 Agustus 2018 ini menunjukkan seorang umat menerima komuni suci dalam Misa di Gereja Roh Kudus di Yanshui, sekitar satu jam perjalanan dari kota Tainan di selatan. (Foto: AFP)

 

Ketika perayaan di Tainan, kota tertua di Taiwan, mendapatkan momentum untuk memperingati 400 tahun yang didirikan Belanda, umat Katolik setempat mengikuti perayaan tersebut dengan program selama setahun.

Kota berpenduduk sekitar 2 juta orang ini memulai “Pameran 400 Hakka” pada 15 April, menyoroti budaya lokal, kuliner, dan produk pertanian. Pameran tersebut, yang berlangsung hingga 30 November, merupakan bagian dari perayaan ulang tahun kota tersebut selama setahun, termasuk festival seni dan budaya.

Keuskupan Tainan juga telah memulai program injili selama setahun – “Tainan 400, Evangelisasi 400” – yang menekankan misi Gereja yang dimulai di pulau itu dengan kedatangan orang Eropa pada abad ke-16.

“[Evangelisasi] 400 orang… adalah tujuan Keuskupan Tainan untuk tahun ini,” kata Uskup Tainan Mgr.  John Baptist Huang Min-Cheng OFM pada Misa pada 6 April di Aula Internasional Hotel Formosa di Anping.

Program ini dimulai dengan 89 baptisan. Di antara 151 calon Sakramen Inisiasi, 89 orang dibaptis pada Misa tanggal 6 April, dihadiri oleh sekitar 1.000 umat Katolik termasuk biarawati dan imam.

Program ini juga mencakup kursus formasi bagi para katekis.

Lebih dari 30 imam, termasuk Uskup Agung Stefano Mazzotti, kuasa usaha Takhta Suci di Taipei, uskup, dan imam ikut serta dalam Misa tersebut.

Program Evangelisasi 400 yang berlangsung selama setahun di keuskupan itu dijadwalkan berakhir pada Desember, menandai pembukaan Tahun Yubileum bagi Gereja Katolik tahun 2025.

“Gereja itu seperti perahu. Dengan perlindungan Tuhan, setiap orang bekerja keras untuk menjaga perahu tetap bergerak maju,” kata Uskup Min-Cheng, berbicara kepada para kandidat. Evangelisasi membutuhkan upaya semua orang, katanya.

Perjalanan dengan kapal pesiar diatur agar para peserta dapat merasakan pekerjaan misionaris di keuskupan dan pemandangan pantai Tainan.

Meskipun sejarah awal Gereja Katolik di pulau ini terkait dengan misi Portugis di Asia, umat Katolik di kota ini, seperti yang lainnya, melihat diri mereka terhubung dengan sejarah dan budaya kota tersebut.

Pelaut Portugis adalah orang Eropa pertama yang tiba di Taiwan tahun 1517, dan mereka menyebutnya Pulau Indah (Ilha Formosa) dalam bahasa mereka. Namun Portugis, yang sudah mendirikan markasnya di India, tidak mengklaim pulau tersebut.

Belanda mendarat di Penghu di Selat Taiwan tahun 1622, dan pihak berwenang China mendorong mereka ke pulau kosong tersebut. Tahun 1624, mereka membangun sebuah benteng di wilayah Tainan saat ini, menjadikannya basis perdagangan mereka selama empat dekade berikutnya. Kota pertama Taiwan lahir.

Tainan adalah ibu kota politik dan budaya Taiwan selama masa kolonial dan di bawah pemerintahan Dinasti Qing hingga akhir abad ke-19.

Didirikan tahun 1961, Keuskupan Tainan meliputi Kota Tainan, Kabupaten Tainan, dan Kabupaten Penghu. Menurut direktori gereja, keuskupan tersebut memiliki sekitar 8.300 umat Katolik di 47 paroki dan stasinya.

Gereja di Taiwan terdiri dari satu keuskupan agung, enam keuskupan, dan satu administrasi apostolik dengan sekitar 300.000 umat Katolik.

Menurut perkiraan resmi, sekitar 70 persen dari 23,42 juta penduduk Taiwan menganut agama yang beragam, dengan sekitar 35 persen menganut agama Buddha dan 33 persen menganut Taoisme.

Umat Kristen berjumlah sekitar 6,8 persen dari total populasi, dimana sekitar 1,3 persen adalah Katolik.

Sumber: Taiwan diocese joins oldest city in marking 400th anniversary

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi