UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

CINA – Umat Katolik Hong Kong Mohon Kebebasan Agama di Cina Daratan

Mei 25, 2009

HONG KONG (UCAN) — Komisi Keadilan dan Perdamaian di Keuskupan Hong Kong menyampaikan permohonan kepada pemerintah Cina untuk memastikan hak umat untuk bebas menjalankan agamanya dan dihentikannya penganiayaan terhadap umat Katolik di Cina daratan.

Sekitar belasan pendukung dan anggota komisi itu mengadakan protes dan doa di luar China’s Liaison Office dari pemerintah pusat di Hong Kong pada 23 Mei, malam menjelang Hari Doa se-Dunia bagi Gereja di Cina, yang dinyatakan oleh Paus Benediktus XVI dalam suratnya tahun 2007.

Tanggal itu dipilih “untuk menunjukkan bahwa kita tidak melupakan saudara-saudari kita yang sedang menderita berbagai penganiayaan di Cina daratan,” kata Lina Chan Li-na, sekretaris eksekutif komisi itu, kepada UCA News.

Komisi itu juga mengumumkan dikeluarkannya edisi kedua dari buku mereka, “Birds in a Cage: Freedom of religious belief in China” (Burung-Burung dalam Sangkar: Kebebasan Beragama di Cina).

“Kita berharap bahwa buku ini akan mempengaruhi para pemimpin nasional di Cina untuk secara jujur melihat berbagai isu,” dan untuk “menghentikan kekerasan terhadap hak asasi manusia,” demikian sebuah pernyataan komisi itu yang dibacakan dalam protes itu.

Surat pernyataan itu menunjukkan bahwa ketika Paus Benediktus mengirim sebuah surat kepada umat Katolik Gereja Cina tahun 2007, beberapa klerus dari komunitas Gereja bawah tanah dan komunitas Gereja yang diakui pemerintah telah berusaha untuk saling berekonsiliasi.

Namun, pemerintah dengan sengaja merusak atau membatasi usaha-usaha mereka itu. Hal itu tidak hanya melukai Gereja tetapi juga mencegah kebebasan beragama dari warga negara, demikian pernyataan komisi itu.

Komisi itu menyampaikan keprihatinan khusus atas penahanan Uskup Zhending Mgr Julius Jia Zhiguo, “penghilangan paksa” Uskup Baoding Mgr James Su Zhimin (Zhemin) beserta vikjennya Pastor Lu Genjun, dan Uskup Yixian Mgr Shi Enxiang. Semua klerus ini berasal dari Hebei, propinsi yang menjadi kubu terbesar umat Katolik di Cina bagian utara.

Edisi pertama buku “Birds in a Cage” itu diterbitkan dalam bahasa Cina tahun 2003 dan versi bahasa Inggris keluar tahun berikutnya.

Edisi baru itu, yang dicetak 1.500 eksemplar, telah membarui berita berbagai kekerasan tahun-tahun sebelumnya dan melampirkan surat paus tahun 2007. Edisi itu juga memberi informasi penting tentang kebijakan agama di Cina, situasi Gereja di Cina, dan pandangan sejumlah pakar tentang kebebasan beragama di negeri itu.

Sementara itu, pada 24 Mei, lebih dari 1.000 umat Katolik mengikuti sebuah Misa Tridentin yang dipersembahkan oleh Joseph Kardinal Zen Ze-kiun, pensiunan uskup Hong Kong, di Gereja Maria Penolong Umat Kristen. Misa bahasa Latin itu dipersembahkan di gereja itu setiap hari Minggu sejak 12 April. Sebelum Misa dimulai, kardinal berbicara tentang situasi Gereja di Cina kepada umat.

Berbagai paroki di Hong Kong mengadakan doa novena bagi umat selama 15-23 Mei, mendahului hari doa bagi Gereja Cina.

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi