UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Para uskup dikritik terkait dukungan terhadap partai politik

Mei 25, 2016

Para uskup dikritik terkait dukungan terhadap partai politik

 

Para uskup di Negara Bagian Tamil Nadu, India bagian selatan dikritik karena mendukung partai politik oposisi selama pemilu legislatif lokal.

Dalam pelaksanaan pemilu baru-baru ini di Tamil Nadu, Uskup Agung Madurai Mgr Antony Pappusamy, ketua Dewan Uskup Tamil Nadu, mengeluarkan pernyataan publik mendukung Dravida Munnetra Kazhagam (DMK) dari partai oposisi.

Negara bagian itu memiliki sejarah pemilihan untuk oposisi guna menggantikan pemerintah yang berkuasa. Namun, selama pemilu Tamil Nadu yang diselenggarakan 16 Mei, Anna Dravida Munnetra Kazhagam dari Partai Seluruh India menjadi pertama kalinya dipilih untuk masa jabatan kedua berturut-turut.

“Dukungan itu adalah ide yang sangat buruk dan mereka (para uskup) seharusnya tidak mendukung DMK secara terbuka,” kata Bernard D’Sami, ketua Kolese Loyola, yang dikelola Yesuit di Chennai.

Kristen memiliki 6,5 persen dari 75 juta orang di negara bagian itu dan menentukan di kantong-kantong tertentu.

Ini bukan “tanggung jawab para uskup untuk memberitahu orang-orang harus memilih. Ini adalah kebebasan para pemilih untuk memilih,” kata D’Sami.

Namun, Uskup Agung Pappusamy mengatakan kepada ucanews.com bahwa “dukungan terbuka untuk DMK” adalah keputusan yang diambil dewan uskup setelah diskusi dengan para uskup dan awam di berbagai level.

Sebagian besar kaum awam menyambut dukungan publik terhadap partai oposisi, katanya. “Dukungan kami terhadap DMK adalah keputusan untuk memilih yang buruk dari yang terburuk di antara partai-partai politik,” kata uskup agung itu.

Auxilia Peter, seorang pengacara Kristen, mempertanyakan bagaimana seorang uskup atau sekelompok uskup bisa meminta dukungan dari komunitas Katolik.

“Mereka seharusnya tidak menunjukkan dukungan mereka untuk salah satu partai politik tertentu,” kata Peter kepada ucanews.com.

Pastor Joe Anthony, editor Jivan, sebuah majalah Jesuit mengatakan dukungan itu “selalu berisiko bagi setiap pemimpin agama, apalagi memihak partai politik tertentu dan mengajak para pengikutnya untuk memilih.”

Sumber: ucanews.com

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi