Para uskup dari Jepang dan Korea Selatan bertemu  dalam sebuah pertemuan untuk mendiskusikan apa yang diinginkan anak muda dari gereja.

Mereka berkumpul di Korea Selatan di Pusat Pelatihan Pemuda Hanmaum Keuskupan Uijeongbu di Yangju, provinsi Gyeonggi, untuk pertemuan pertukaran antara Uskup Jepang dan Korea ke-24 pada 13-15 November.

Dengan tema “Realitas orang muda dan Prospek Pastoral di masa kecerdasan buatan,” para uskup mendengarkan pandangan kaum muda tentang pelayanan yang efektif untuk kaum muda.

Moses Kim Dong-hee, direktur pelayanan pemuda Keuskupan Uijeongbu, memberikan presentasi tentang situasi pemuda Korea dan prospek pastoral kedepan, sementara Park Young-seo, mantan direktur Institut Sains dan Teknologi Informasi Korea, berbicara tentang kecerdasan buatan di era Revolusi Industri keempat.

Dalam pesan video, anak muda berbicara tentang harapan mereka. Pemuda Jepang menginginkan partisipasi uskup dalam acara-acara anak muda dan fasilitas untuk pelatihan spiritual dan doa bagi mereka. Pemuda Korea ingin agar uskup memperlakukan mereka sama seperti semua orang beriman tanpa memandang usia mereka.

Para uskup berjanji untuk terlibat dalam acara-acara anak muda sebanyak mungkin dan mendengarkan suara mereka secara langsung. Mereka juga setuju untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan iman orang-orang muda melalui pelayanan pastoral terpusat yang berpusat pada pelayanan keluarga.

Acara ini dihadiri oleh 23 uskup Korea termasuk Kardinal Andrew Yeom Soo-jung dari Seoul dan Uskup Agung Hyginus Kim Hee-joong dari Kwangju, ketua Konferensi Waligereja Korea.

Juga 18 uskup Jepang termasuk Kardinal Maeda Manyo dari Osaka dan Uskup Agung Takami Mitsuaki dari Nagasaki