UCAN China ucanews.com
UCAN Indonesia

Yesus berbaju Jawa di Gereja Ganjuran

Januari 4, 2012

Yesus berbaju Jawa di Gereja Ganjuran

Suryani bergegas membasuh kepala, tangan, dan kakinya, dengan air pancuran begitu ia tiba di halaman Candi Mandala Hati Kudus Ganjuran. Peziarah asal Jakarta ini bersama dua putri dan suaminya lalu bersimpuh di pelataran candi yang di dalamnya bersemayam patung Yesus Kristus. Tiga botol air mineral ukuran satu liter berisi air, tegak di samping Suryani duduk.

“Ini air untuk kesejahteraan dan kebahagiaan,” kata Suryani saat berziarah ke Ganjuran, Senin, 26 Desember 2011. Air itu diambil dari mata air Perwitasari yang tak jauh dari candi.

Sejak perayaan Natal malam akhir pekan kemarin, peziarah seperti Suryani memadati kompleks Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus di Dusun Ganjuran, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.

Mereka bersuci – mirip wudu dalam Islam – terlebih dahulu sebelum khusyuk berdoa di depan patung Yesus. Ada pula yang hanya bersimpuh di pekarangan candi, agak jauh dari patung Yesus, tapi tetap mendaras doa. Lima kali ke Ganjuran sepanjang hidupnya, Suryani selalu antusias. ” Biasanya datang tiap Natal,” katanya.

Menurut Romo Agustinus Suryo Nugroho, pastor pembantu paroki di gereja itu, peziarah Ganjuran tak melulu pemeluk Katolik, tapi juga Khonghucu dan Islam.

Peziarah lintas iman makin berbondong-bondong datang setelah belasan tahun lalu ada pengunjung yang semula tak bisa bicara karena lehernya baru dioperasi, sembuh berkat basuhan air Perwitasari. “Kini para peziarah ingin cari berkah dari air Perwitasari,” ujar Romo Suryo.

Kompleks Gereja Ganjuran betul-betul kental nuansa Jawa. Selain arsitektur candi yang mirip Candi Sewu, bangunan utama gerejanya berbentuk joglo. Patung Yesus di dalam candi juga unik. Yesus mengenakan mahkota dan busana Jawa. Tangan kanannya menunjuk ke arah hatinya yang bersinar. Di atasnya, terpacak aksara Jawa: Sampeyan Dalem Maha Prabu Yesus Kristus Pangeraning Bangsa. Kaki Yesus dikelilingi melati.

Menurut Romo Suryo, candi di kompleks gereja mula-mula dibangun oleh keluarga Joseph Smutzer dan Julius Smutzer pada 1924. Smutzer bersaudara membangun candi lengkap dengan altar dan patung Yesus. Mereka memperluas kompleks gereja dengan sokongan pastor Belanda, Van Driessche S.J., yang memimpin Gereja Ganjuran pada 1924-1934. Sempat runtuh akibat gempa pada 2006, gereja kini seperti sediakala.

Keluarga Smutzer adalah pemilik pabrik gula Gondang Lipuro di kawasan Bambanglipuro yang mulai beroperasi pada 1912. Gondang Lipuro merupakan satu-satunya pabrik gula saat itu yang menolak ikut Sindikasi Gula Hindia Belanda. Di zaman malaise 1929, pabrik ini tetap bertahan. Selain pabrik gula dan gereja, Smutzer membangun 12 sekolah rakyat, asrama putri Stella Duce dan Rumah Sakit Panti Rapih di Yogyakarta.(tempo.co)

(Foto: //2.bp.blogspot.com)

 

Jangan lewatkan

Dapatkan info terbaru secara gratis lewat newsletter UCAN Indonesia disini

Podcasts
Donation
© UCAN Indonesia 2024. | Kontak | Tentang | Syarat dan Ketentuan | Privasi